Jennie POV
Entah kenapa kata-kata yang Jisoo keluarkan tadi terus memenuhi pikiranku. Teman? Aish bagaimana mungkin dia menganggapku hanya sebagai teman. Jisoo yang sebulan terakhir ini selalu menemaniku, saling mengirim pesan, oh bahkan kami sering sekali melakukan panggilan suara maupun video. Lalu dia hanya menganggapku teman? Aku tidak habis pikir.
Katanya sebentar lagi aku bisa melakukan operasi terakhirku. Berarti tandanya aku tidak bisa sesering sebelumnya bertemu Jisoo.
Kenapa sesulit ini hanya untuk mendapati cinta seseorang?
Aish siapa lagi yang menelfonku. Apa dia tidak tahu bagaimana buruknya mood ku saat ini.
"Kim Jisoo?"
Jisoo menelfonku. Tuhan Jisoo menelfonku, bagaimana ini? Aku takut jatuh terlalu dalam.
Panggilan pertama aku sengaja tidak menjawabnya. Begitupun dengan panggilan selanjutnya. Sampai akhirnya ia mengirim pesan untukku.
Jisoo💕
"Jen?"
"kenapa tidak mengangkat panggilanku?"
"Kau baik-baik saja kan?"
Yak! Aku harus bagaimana? Lagi kenapa juga Jisoo harus mengatakan jika dia hanya menganggapku teman. Dasar tidak pekaan.
Aku sengaja tidak membalas satupun pesan dari Jisoo. Aku mengabaikannya. Lebih baik aku menyibukkan diri dengan melakukan siaran di V Live.
Jisoo💕
"Aku di depan pintu apartement mu, keluarlah."
Sial! Belum juga aku memulai siaran ku dia sudah mengirim pesan seperti itu. Kenapa suka sekali membuat orang lain mengalami serangan jantung seperti ini. Aish.
"Hai!" Sapa Jisoo dengan senyumnya.
"Hai, silahkan masuk!"
Jisoo menurut lalu ikut masuk ke dalam apartement ku.
"Tunggu sebentar. Biar ku buatkan minum."
"Tidak usah. Kakimu belum bisa banyak bergerak."
Aish apa-apaan ini, kenapa dia menahan lenganku seperti ini.
"Baiklah." Jawabku lalu duduk disampingnya.
Jennie POV end
Tiba-tiba saja Jisoo menaruh kaki Jennie diatas pahanya. Ia menekan-nekan pelan bagian pergelangan yang dibaluti perban tersebut.
"Bagaimana? Apa masih sakit?"
Jennie menggelengkan kepalanya tanpa membalas tatapan Jisoo.
"Lebih baik daripada saat aku mengganti perban waktu itu."
"Syukurlah. Kau sudah makan? minum obat?" Tanya Jisoo.
Lagi-lagi Jennie hanya menggelengkan kepalanya. Jisoo segera melihat jam tangannya.
"Aish. Ini sudah pukul tiga sore Jen. Bagaimana mungkin kau belum meminum obat mu?" Ucap Jisoo mulai berdiri dan berjalan menuju dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] COïNCIDENCE
FanficAku cinta kamu! pena ku yang menuliskan dan hatiku yang mengatakan.