📍Osaka, Japan
Sudah lima hari Jisoo menjalankan kegiatannya disini. Hal itu berarti tersisa dua hari untuk dirinya bisa kembali ke Seoul dan bertemu sang kekasih. Saat ini Jisoo dan Irene tengah mengunjungi sekolah darurat untuk bertemu dan memeriksa kesehatan anak-anak disana. Perawat Ahn tidak ikut karena harus menjaga posko kesehatan.
Jisoo memerika satu anak perempuan bernama Mizuki. Terlihat sangat cantik dan menggemaskan. Ditambah lagi rambutnya yang panjang.
"Mizuki, aku punya coklat. Apa Mizuki mau?"
Mendengar coklat membuat Mizuki mengeluarkan senyum ceriahnya. Jisoo kemudian memperlihatkan coklat yang ia bawa dan memberikannya untuk Mizuki. Tanpa menunggu lagi Mizuki langsung membuka bungkus coklat dan menyuapi sedikit untuk Jisoo.
"Waahhh. Terima kasih dokter."
Jisoo tersenyum lalu mencubit pelan pipi gembil Mizuki. Namun tanpa sepengetahuannya, anak-anak lain mulai mendekati Jisoo. Melihat lurus kearah Mizuki yang tengah menikmati coklat pemberian Jisoo.
"Dokter, aku mau coklat juga." Ucap salah satu anak.
Jisoo yang masih memiliki satu coklat disaku jas pun memberikannya untuk anak tadi.
"Yeaayyy! terima kasih dokter. Kau terlihat sangat cantik." Anak tadi kegirangan. Ia juga memarkan coklat yang ia punya kepada yang lain.
"Dokter, aku mau!"
"Aku juga."
"Aku juga."
"Aku mau."
"Aku mau juga."
"Aku juga mau."
Masih banyak lagi anak yang meminta coklat kepada Jisoo. Sehingga membuat dirinya bingung harus bagaimana. Irene yang melihat Jisoo kebingungan pun hanya tertawa. Ia berpikir kenapa Jisoo bisa terlihat lucu saat bingung seperti itu.
"Sini, sini. Kalian harus mengantri didepanku dan Kiko." Ucap Mizuki kepada teman-temannya.
Anak-anak yang ada disana lalu menurut dan berbaris didepan keduanya. Mizuki dan Kiko memotong bagian-bagian coklatnya dan membagikan kepada teman mereka. Jisoo yang melihat pemandangan didepannya hanya bisa mengeluarkan senyum. Irene pun ikut tersenyum melihat betapa lucunya tingkah anak-anak disana.
"Mina-sensei!" Panggil salah satu anak.
Jisoo yang sudah tidak asing dengan nama tersebut pun hanya membalikkan tubuhnya untuk melihat wajah sang mantan. Senyum yang sebelumnya terlihat kini sudah menghilang.
"Dokter! Bukankah guru kami terlihat cantik juga sepertimu?" Tanya Kiko kepada Jisoo.
Jisoo mengeluarkan senyumnya lalu mengangguk.
"Bahkan Mina-sensei lebih cantik."
Melihat beberapa volunteer sudah berada disana, Jisoo dan Irene memutuskan untuk kembali ke posko. Ketika keduanya tiba, tidak ada satupun orang disana. Sehingga mereka memutuskan untuk pergi ke tenda. Dilihatnya Perawat Ahn dan yang lain tengah merapihkan bawaan mereka.
"Bukankah kita masih dua hari lagi disini?" Tanya Jisoo.
"Jadwal kita dipercepat. Besok kita bisa kembali ke Korea." Jawab Ji Na masih tetap menyiapkan kopernya.
Jisoo mengangguk lalu ikut menyiapkan kopernya. Ia kali ini bisa membayangkan bagaimana wajah cantik Jennie yang sebentar lagi bisa ia lihat. Rasanya sangat rindu dengan pipi gembil sang kekasih.
"Jisoo-ya!" Panggil seorang wanita membuat setiap orang di dalam tenda menengok ke arahnya.
Mina sudah berada didepan tenda. Menunggu Jisoo untuk menghampirinya. Jisoo yang sebelumnya sibuk dengan koper pun segera berdiri dan menghampiri Mina.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] COïNCIDENCE
FanficAku cinta kamu! pena ku yang menuliskan dan hatiku yang mengatakan.