One Week

3.9K 604 61
                                        

"Dokter! dokter!" Panggil salah satu perawat kepada Jisoo.

Jisoo yang namanya dipanggil pun segera mencari sumber suara. Terlihat seorang perawat dengan nafas terengah-engah menghampirinya.

"Tolong dokter! Ada korban kecelakaan butuh pertolongan segera." Perawat tadi masih memburu nafas.

"Tenang! tarik nafas mu."

Perawat cantik itu menurut. Dengan segera ia menarik nafas panjang beberapa kali.

"Ada korban kecelakaan yang butuh pertolongan anda."

Jisoo mengangguk. Lalu berlari mengikuti kemana perawat itu pergi.

Miris.

Keadaan korban kecelakaan itu sangat miris. Darah dimana-mana, beberapa tulangnya patah dan tergeser.

"Kita harus melakukan operasi." Ucap Jisoo.

Beberapa perawat yang tengah sibuk memeriksa keadaan pasien pun mengangguk. Menyetujui apa yang Jisoo katakan.

"Bagaimana detak jantungnya?" Tanya Jisoo.

"Normal dok. Hanya saja darahnya terlalu banyak terbuang."

Jisoo mengangguk.

"Siapkan beberapa kantong darah. Kita lakukan operasi."

Ia lalu keluar dari ruangan tersebut. Diikuti Perawat Baek dibelakang.

Tiga jam sebelum showcase sang kekasih dimulai. Apakah mungkin Jisoo bisa melakukan operasi secepat itu dengan keadaan pasien yang sangat parah? Ia sangat ingat janjinya kepada Jennie.

"Aku akan datang paling awal nanti."

"Kau tenang saja ya, Aku akan duduk dibarisan paling depan nanti."

"Aku akan menemani dibelakang panggung."

"Dokter Kim! Dokter!"

"Ah ne, mian."

Ia lalu lanjut membersihkan tangannya sampai benar-benar steril. Sang Perawat memakaikan baju operasi ketubuhnya dan memasangkan sapu tangan ke tangan Jisoo.

"Terima kasih."

Perawat Baek mengangguk.

Mereka lalu berjalan menuju ruang operasi. Sudah ada beberapa perawat dan satu dokter lagi sebagai asisten Jisoo.

Jisoo mengangguk. Menandakan operasi siap dilakukan.

Lampu mati. Hanya tersisa satu lampu sebagai pencahayaan. Jisoo mulai melakukan pekerjaannya. Menolong sesama manusia.

Satu jam......

Dua jam.......

Tiga Jam.......

Jisoo masih berada didalam ruang operasi. Harapannya untuk bisa melihat sang kekasih menampilkan lagu dan tarian pun sudah hilang. Ia tahu betul semarah apa Jennie nanti. Kekasihnya itu tidak akan segan memaki dirinya dan tidak akan mau mendengarkan penjelasannya.

Akhirnya setelah tujuh jam bergulat dengan nyawa seseorang, operasi pun berakhir. Pasien berhasil diselamatkan. Semua orang membungkukkan badannya satu sama lain. Saling mengucapkan terima kasih.

Jisoo jadi orang pertama yang keluar dari ruangan tersebut. Melepas baju berwarna biru lalu mencuci tangannya lagi.

Diraihnya tas serta jas putihnya dan memasuki lift. Benda kotak itu turun sampai ke lantai basement. Jisoo menyalakan mobil Maseratti putih miliknya dan menancap gas menuju venue dimana Jennie menyelenggarakan showcase.

[END] COïNCIDENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang