27. Olahraga

4.4K 603 42
                                    

Kedua telapak besar Seijuro menangkup bola oranye di depan dada bidangnya, matanya terpejam sejenak lalu diambilnya napas panjang hingga mengisi penuh rongga dadanya dengan oksigen.

Bola itu meluncur mulus ketika Seijuro melompat dari garis tengah lapangan, tubuhnya yang melayang di udara seolah menghentikan waktu. Aku nyaris terhipnotis.

Bola memantul setelah melewati keranjang, menggelinding manja ke belakang tiang.

Dari pinggir lapangan, aku menyadari jika Seijuro menghampiri keberadaanku. Ia meminta botol Tupperware yang berisi air isotonik dari tanganku lalu menegak isinya hingga tandas.

Keringat di tubuhnya menetes indah seperti sebuah berlian. Sudah satu jam lebih ia bermain basket sendirian dengan diriku yang setia duduk di pinggiran.

“Sei...” gumamku lalu suamiku menoleh untuk menanggapi.

“Kau sangat suka olahraga basket ya?” tanyaku.

Seijuro memalingkan wajahnya ke arah langit, mengabaikanku yang memeluk lutut di sebelahnya.

“Tidak. Aku suka olahraga lain juga” jawabnya yang langsung mengirimkan sinyal penasaran pada otakku.

“Contohnya?”

Ia berpikir sejenak.

Bulu tang

“Hah? Maksudmu Bulu tangkis?”

“Iya, bulu tang” sahutnya.

Aku mencerna kata-katanya. Sejauh pengetahuanku yang dangkal, olahraga bulu-tang itu sangat asing di telingaku. Tapi aku tetap berpikir positif bahwa ia sedang membicarakan tentang bulu tangkis.

“Lalu, kis-nya mana?” tanyaku.

Detik selanjutnya ia sudah mencium pipiku.

Cium?

Kis?

Kiss?

Oh.

Oke.

.
.
.

.
.
.

Nikah? (Akashi Seijuro x Reader) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang