Seijuro akan berangkat ke kantor. Hari ini begitu aneh, ia memaksaku untuk bersiap agar ikut dengannya.
Sebelum berangkat biasanya Seijuro akan mencium dahiku dengan sayang lalu aku mencium punggung tangannya. Ritual pagi.
Hari ini ia mengecup dahiku seperti biasanya dan langsung menarik lenganku menuju mobil untuk duduk bersebelahan dengannya.
Aku mengikuti semua kegiatannya, melihat bagaimana suamiku bekerja secara profesional meskipun membawaku yang berstatus istrinya.
Aku masih tidak paham kenapa ia menyuruhku ikut dengannya. Seijuro hanya mengatakan jadwal hari ini hanya seputar di dalam perusahaan, kebanyakan adalah rapat yang aku sendiri hanya duduk diam memperhatikan Seijuro membicarakan hal-hal tertentu bersama orang-orang hebat lainnya.
Kuakui, suamiku begitu hebat. Tapi ia sangat tegas dan masih tampak tidak suka dibantah. Walaupun aku sempat mendengar desas-desus karyawan-karyawan bahwa hari ini Seijuro lebih kalem dari biasanya.
Semua selesai ketika hari sudah gelap, Seijuro menawarkan untuk makan malam di restoran berbintang.
Tentu, aku tidak mau menolaknya.
Ini kesempatanku pula untuk bertanya.
“Sei, kenapa hari ini Kau membawaku saat bekerja?”
Seijuro menghentikan kunyahannya sejenak lalu menelannya. Ia mengambil air lalu diteguknya perlahan.
“Shintaro bilang bahwa hari ini zodiakku sangat sial, ia berpesan padaku untuk membawa benda keberuntungan”
Aku mengangguk mengerti—sebagian, jujur saja, aku hanya mengerti sebagian.
“Lalu apa hubungannya denganku?” tanyaku.
Seijuro tersenyum.
“Lucky item untukku hari ini adalah orang tersayang”
.
.Anggap saja dia Akashi Seijuro
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah? (Akashi Seijuro x Reader) [END]
FanfictionBaginda Akashi Seijuro adalah suami hamba. . . . . . Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi