48. Terpaksa

3.4K 451 8
                                    

Pada hari libur yang dipaksakan, Seijuro mengajakku pergi ke taman bermain yang berisi berbagai macam wahana. Tentu saja aku sangat excited untuk pergi ke sana.

Satu wahana yang membuatku penasaran adalah rumah hantu. Sejak zaman dahulu kala, aku belum pernah menginjakkan kaki di sana. Mumpung ada suami, kupikir ini bisa jadi pengalaman pertama yang menyenangkan.

Kami tiba di pintu masuk wahana rumah hantu yang tampak sangat menyeramkan.

Aku menoleh, melihat pada suamiku yang setia mengekor di belakangku.

“Sei, apa Kau baik-baik saja?” tanyaku pada Seijuro, ia menyilangkan tangan di atas diafragma dengan sedikit angkuh.

“Aku tidak takut hal seperti ini” serunya.

“Oh, baiklah”

Aku melangkah maju mendahului suamiku lantas merasakan hawa menakutkan dan mendengar sedikit suara-suara horor yang bergema.

Sejenak aku melihat ke balik pundak untuk memperhatikan perubahan wajah Seijuro.

Sumpah, Gaes, wajahnya pucet banget kek mau mati. Padahal baru ngelewatin pintu masuk, loh, ga ada setan sama sekali.

“Sei, mau bergandengan tangan?” tawarku sambil mengulurkan tangan.

“I-iya”

Lalu kami bergandengan.

Yah... Jari-jari Seijuro ternyata sudah sedingin es.

.
.
.

.
.
.
.

Nikah? (Akashi Seijuro x Reader) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang