96. Pagi (2)

3.1K 376 67
                                    

Ketika matahari terbit dan Seijuro sedang libur, suamiku baik sekali membawakanku bubur (aku yakin dia menyuruh pelayan untuk membuat bubur ini) serta segelas susu hangat.

“Terimakasih” ucapku yang masih enak-enakan tengkurap di atas kasur sambil memainkan game di ponselku.

“Cepat makan sebelum dingin, Sayang” pintanya.

“Suapin, Sei...” rengekku.

Seijuro tidak menolak, dia langsung mengambil mangkok bubur itu dan duduk di tepi ranjang untuk menyuapiku.

“Kamu manja” protesnya tapi masih bisa terkekeh.

Seketika aku memelototinya dengan tajam dan hampir memukul lengannya.

“SIAPA YANG SEMALAM MINTA SEPULUH RONDE, HAH?!”

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.

Saya adalah penganut paham SeijUKEhehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saya adalah penganut paham SeijUKE
hehe

Nikah? (Akashi Seijuro x Reader) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang