18. Pagi

5.3K 660 50
                                    

Sinar matahari perlahan menyusup melalui celah-celah gorden, kelopak mataku meretak akan silau yang menyapa.

Mataku perlahan terbuka.

Aku melihat malaikat.

Bukan.

Dia Suamiku.

Tidurnya begitu tenang dan damai. Baru saja kusadari jika dia sangat tampan dan manis.

Aku meraba nakas, mencari sosok persegi yang dibanggakan semua orang.

Ponsel.

Aku menggeser kunci layarnya, mencari sosok icon kamera yang jarang dibuka Seijuro.

Kuarahkan lensa tepat di depan wajahnya.

Cekrek

Ah, ternyata tidak dalam mode silent.

“Mengambil gambar saat aku lengah, eh?”

Sial, dia terbangun.

A—

Gawat!

“Aku tidak bisa menerimanya, (Name)”

Ah, ini benar-benar gawat!

“Kau harus dihukum”

Mampus!

*piiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiip*

.
.
(•ω•)
.
.
.

(•ω•)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nikah? (Akashi Seijuro x Reader) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang