Special Part (1/2)

3.1K 419 56
                                    

Perutku sudah lebih besar. Rasanya semakin berat, aku tidak bisa tidur tengkurap lagi sejak mengandung.

Dokter menyuruhku istirahat cukup namun tetap olahraga sedikit-sedikit untuk melancarkan persalinan nantinya.

Yang paling heboh adalah Seijuro, dia selalu bertindak cepat sekali saat aku meminta sesuatu atau butuh sesuatu.

Suamiku sebenarnya terlalu tanggap sampai-sampai aku sedikit manja padanya.

“Sei aku harus mi—”

“Akan kubuatkan susu”

“O-oh, baiklah” bahkan aku belum menyelesaikan kalimatku loh.

Dia selalu tahu lebih dulu.

“Sei, besok ak—”

“Oke besok kita cari pakaian bayi”

“Kalau a—”

“Boleh kalau mau beli kereta dorong untuk bayi”

“Jika k—”

“Aku akan carikan tempat tidur juga untuk bayi kita”

Belum juga selesai bicara.

Selanjutnya, aku hanya perlu menatap mata Seijuro sambil tersenyum lalu dia langsung mengerti maksudku. Cenayang kalik ya dia itu.

Dia juga selalu mengawasi pola makan dan kebutuhanku.

Aku selalu dibantunya apalagi untuk senam saat hamil, bahkan Seijuro memanggil spesialis untuk menjadi instrukturku—tapi bukan Dokter Midorima yang jadi instuktur senamku.

Semuanya terasa bagaikan menjadi ratu sampai hari yang mendebarkan tiba.

.
.
.

“Mau apa lagi, Sayang?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Mau apa lagi, Sayang?”

Nikah? (Akashi Seijuro x Reader) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang