34. Makan

3.8K 536 43
                                    

Malam hari, aku hanya ingin merebahkan badanku di atas sofa. Seijuro yang mengetahui kelakuanku hanya menghela napas,menggelengkan kepala lalu mendekatiku.

“[Name], aku mau keluar. Sekalian dibeliin makan?”

Aku menoleh bersemangat, “Iya!” Seruku.

“Di restoran yang kemarin?”

Aku mengangguk, “makanan di sana sangat enak!”

Seijuro terkekeh, ia mulai mengambil jaket dan kunci mobil di nakas.

“Kamu suka restoran itu?” tanyanya lalu aku memberi jempol padanya, “sangat!”

Suamiku yang paling tampan sedunia itu tersenyum, “Oke, tunggu ya” lalu mengecup keningku dengan sayang.

Hampir dua jam berlalu, perutku sudah keroncongan tapi Seijuro belum juga menampakkan batang hidungnya.

Aku menggeliat malas, berencana turun dari sofa tapi Seijuro lebih dulu membuka pintu dengan membawa kantong plastik yang jelas-jelas berisi makanan.

“Kok lama?” tanyaku penuh selidik.

Tidak langsung menjawab, Seijuro menaruh barang bawaannya (makanan yang kutunggu-tunggu) di atas meja lalu memberikan satu lembar kertas padaku.

Tanganku meraih selembar kertas tersebut, “apa ini?”

“Kamu suka restorannya kan? Jadi aku membelinya sekalian. Itu surat buktinya” ucapnya sambil menunjuk kertas di tanganku.

Wait?

What?!

.
.
.
〣( ºΔº )〣
.
.
.

Nikah? (Akashi Seijuro x Reader) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang