65. Minggu (6)

3.2K 415 27
                                    

Pagi di hari minggu, aku berjalan cepat dengan menghentakkan kaki, kucari Seijuro di setiap sudut rumah.

Suamiku begitu tenang duduk di teras sambil menyesap morning tea-nya. Aku mendekatinya.

“Sei, kenapa Kamu nggak bilang?” sambarku kesal.

Seijuro menoleh setelah meletakkan cangkir teh pada tatakannya.

“Bilang apa?” tanyanya kalem.

Aku makin kesal, telunjukku mengacung ke sembarang arah di belakang tubuhku.

“Itu! Tanaman yang kamu berikan padaku 2 bulan yang lalu, aku menyiraminya setiap hari”

“Iya, terus?”

Aku menghela napas, mengambil ancang-ancang untuk mengeluarkan uneg-uneg di dalam dadaku.

“ITU TAMANAN PALSU, SEIJURO SAYANG!”

Seijuro berdiri, kedua tangannya di pundakku.

“Maaf, aku hanya tidak tega, [Name]. Kamu sudah berjuang merawatnya”

Kutepuk jidatku kuat-kuat, ingin mengumpat dan membanting Seijuro ke kolam ikan.

“TAPI KAMU BIKIN AKU KAYAK ORANG BEGO, JURO!!!”

.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Nikah? (Akashi Seijuro x Reader) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang