19

24.6K 2.9K 339
                                    

"Kak Taeyong--" refleks gue memanggil namanya, karena dia maju selangkah untuk mendekat ke gue.

Kak Taeyong menyampirkan anak rambut gue yang berjatuhan ke belakang telinga, kemudian berucap, "mungkin aku belum bilang. Kamu, cantik banget,"

Gue menerjabkan mata. Rona merah di pipi gue otomatis keluar dan gak bisa gue hentikan.

"Kak Taeyong juga ganteng banget," ucap gue membalas. Gue gak mau jadi malu-malu kucing sendirian dong.

Sukses. Kak Taeyong ketawa malu di depan gue. Ngebuat gue jadi ikut ketawa.

"Hari ini, adalah hari spesial yang aku siapin khusus kamu," kak Taeyong tiba-tiba berlutut dengan satu kaki. Gue speechless. Kak Taeyong menampakkan senyum manisnya yang makin ngebuat gue terpana. Gantengnya kak Taeyong berlipat-lipat.

Kak Taeyong mengeluarkan sebuah kotak dari saku jas nya dan kemudan membukanya. Kalung berliontin sebuah kunci terpampang jelas disana.

"Will you marry me?"

Speechless.

Gue merasa jantung gue berdebar dengan kencang. Napas gue jadi sesak. Badan gue jadi lemes. Air mata gue turun.

"Kak--,"

Kak Taeyong mendongak, "aku cuma mau ulangin lamaranku dulu. Karena waktu itu, di foto, kamu gak senyum kan?" ucapnya dengan nada bercanda.

Gue jadi ketawa ringan sembari mengusap air mata gue yang turun. Jadi ini alasan kenapa gue disuruh pakai gaun lamaran gue yang dulu?

Jadi kak Taeyong udah rencanain ini dari awal? Dibantu sama Mark, Jaehyun, dan Mamanya Shin Ae?

"Aku janji hari ini bakal senyum," ucap gue. Kak Taeyong menarik sudut bibirnya membuat lengkungan ke atas.

"So? Your answer?"

"Yes, i will."

Kak Taeyong berdiri dari posisinya tadi. Gue yang ngerasain lemes dari tadi tiba-tiba oleng dan ngebuat kak Taeyong menahan tubuh gue, kaget. Untung gue juga bisa meraih pegangan pagar.

"Kamu gapapa?" tanya kak Taeyong dengan khawatir.

"Kak, duduk yuk? Aku lemes banget," as always, gue malu-maluin.

Kak Taeyong ketawa. Dia menuntun gue ke sebuah bangku panjang di salah satu sisi balkon dan duduk disana.

"Cincinnya, masih kamu jadiin kalung kan?" tanya kak Taeyong.

Gue mengangguk sambil mengeluarkan kalung yang tersembunyi dibalik baju.

"Sekarang tempatnya pindah," ucap kak Taeyong. Gue disuruh duduk membelakanginya. Dia melepas kalung yang berliontin cincin pertunangan gue dan digantikan dengan kalung berliontin kunci.

Setelah selesai, dia menyuruh gue balik badan lagi, bertatap muka dengannya.

"Kamu tahu gak, kenapa aku pilih liontin kunci?" tanya kak Taeyong, sambil sibuk keluarin cincin gue tadi dari rantai kalung.

Gue jujur, gue menjawab gak tahu dan dia menjelaskan, "di dalam sini ada ukiran kunci, kalau kamu belum tahu," kak Taeyong nunjukin bagian dalam cincin gue, yang ada ukiran kunci mirip seperti liontin kalung gue dan ada inisial nama gue dan kak Taeyong. TN.

"Waah, keren, punya kak Taeyong juga gitu?" tanya gue penasaran.

Kak Taeyong mengangkat tangan kirinya, menunjukkan cincin yang dia pakai, "iya,"

"Ngomong-ngomong, kayanya kak Taeyong juga gak pernah pakai cincinnya ya? kok aku baru tahu kak Taeyong pake sekarang?" sembari gue tanya-tanya, kak Taeyong kembali melingkarkan cincin pertunangan di jari manis tangan kiri gue.

Nikah Muda [LTY] ✔ SUDAH DITERBITKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang