Nikah Muda [LTY] ✔ SUDAH DITERBITKAN

25

update cepet soalnya kalian bikin aku ketawa tiap baca komen-komen

enjoy!

°•°•°•°

"Loh, Nana bukan?"

Gue yang asyik bercandaan sama kak Taeyong sambil baca webtoon di hp kak Taeyong pun noleh dengan sedikit mendongak ke arah seseorang yang manggil gue.

Gue terdiam sebentar, mengingat-ingat orang yang manggil gue. "Loh?! Kak Sehun!" Gue secara refleks langsung berdiri dan melangkahi kaki kak Taeyong untuk bisa berdiri berhadapan sama kak Sehun.

Gila gila sumpah.

Tetangga Nenek gue dulu kenapa gedenya jadi ganteng-ganteng gini sih?

Dulu gue ketemu kak Kai, sekarang ketemu kak Sehun. Seneng banget dong!

Kak Sehun yang ngelihat gue begitu antusias, senyum manis kemudian mengulurkan tangannya, "apa kabar?"

Gue dengan semangat, mau menjabat tangannya tapi sayangnya terhalang--oleh tangannya kak Taeyong.

Ya gimana, dia tiba-tiba ngerebut tangannya kak Sehun dan alhasil kini dia yang malah salaman sama kak Sehun.

"Saya Lee Taeyong, tunangannya Nana," ucapnya mengenalkan diri, padahal yang dijabat tangannya itu belom tanya namanya.

Hh, kak Taeyong kenapa sih.

Kak Sehun tiba-tiba senyum canggung sambil menggaruk tengkuknya yang gak gatal dan sedikit melirik ke gue, minta penjelasan.

"O-oh, iya kak, ini kak Taeyong, tunanganku,"

Kak Sehun kelihatan mengangguk-angguk, kemudian berdehem ringan, "saya Oh Sehun, her first love," katanya sambil menunjuk gue dengan dagunya.

Gue langsung mendelik, tangan gue secara otomatis mukul lengannya kak Sehun pelan, "apasih kak!" dan protes sebisa mungkin.

Kak Taeyong menoleh ke gue, gue sibuk geleng-gelengkan kepala dan bilang kalau kak Sehun cuma bercanda. Tapi sialnya, kak Sehun malah bahas hal yang gak penting, kaya..

"Kamu lupa ya? Dulu bukannya kamu janji mau nikah sama aku kalau udah besar? Bukannya kamu suka aku ya?"

Gak berubah sama sekali. Dari dulu dia selalu suka godain gue dan bikin gue kesel akut.

Kak Taeyong disamping gue melipat kedua tangannya di depan dada, memasang senyum tipis yang entah kenapa malah bikin gue merinding, sedangkan gue bingung mau jelasin ke kak Taeyong yang sebenernya gimana.

"Kak Sehun! Jangan ngomong yang enggak-enggak, dong!" kesal gue.

Kak Sehun gak berhenti ketawa karena bahagianya dia adalah waktu gue kesal. Dia langsung duduk di kursi depan yang gue duduki tadi.