Kabar gue yang udah mengandung anak pertamanya kak Taeyong, langsung menyebar ke seluruh keluarga gue. Gue ngelarang mereka buat nyebarin ke kak Taeyong, karena gue berniat mau bikin surprise.
Hari ini, dua hari setelah tes ke dokter, gue dianter Haechan ke rumahnya Mami sama Papi.
Entah kesambet apa si Haechan, tiba-tiba dia menawarkan diri buat nganterin gue kemanapun gue mau. Mumpung lagi libur kuliah juga katanya.
"Jadi, kak Taeyong masih belom tahu dong?" tanya Haechan yang gue angguki dengan penuh semangat.
"Iya lah, kan gue mau bikin surprise," jawab gue.
"Oh iya, sidang lo jadi gimana kak?" tanya Haechan lagi.
Gue mengernyit dan bertanya, "tumben banget lo kepo?" tapi Haechan gak berniat membalas pertanyaan gue.
"Masih lusa gue sidangnya."
"Wisuda kapan?"
"Kalo itu masih belom tahu. Biasanya lama. Ada yang sampe 6 bulan baru wisuda. Kenapa sih Chan?"
Haechan menggeleng, "gapapa sih. Lucu aja ngebayangin lo pake toga sama perut buncit gitu." Tuh kan, gue jadi ikut bayangin.
"Iya emang gue lucu, Chan," balas gue santai.
Haechan mendecak sambil rolling eyes, "perut lo yang lucu. Bukan elo nya."
Ck ck ck, tetep nyebelin.
•••
Mami, Papi, dan Kak Taeyeon yang gue beritahu berita baik awalnya gak percaya. Sampai gak percayanya, Mami sampai nangis karena gue nunjukin bukti hasil tes ke Mami.
Mereka udah mau kabarin kak Taeyong aja, tapi sayangnya gue larang. Dan mereka untungnya ngebantu gue.
"Taeyong masih di Singapura ya?" tanya Papi.
"Iya, Pi," jawab gue sopan dengan wajah ceria.
"Yakin kamu tahan gak ngabarin dia selama dua bulan kedepan?" tanya Papi. Gue mengernyitkan dahi, "kenapa dua bulan, Pi? kak Taeyong kan balik lagi minggu depan?"
Papi senyum tipis, Mami kemudian menyela, "dasar Taeyong. Masa istrinya gak dibilangin kalo mau ke Singapura dua bulan? Anak itu emang minta diomelin sama Mami, Nak," kata Mami dengan nada sedikit ngomel.
Gue cuma bergumam, "oh gitu," tapi gue yakin ekspresi gue jadi berubah.
Gue kecewa, karena gue gak dikasitahu kalau dia bakal pergi selama itu, lagi.
•••
Sidang gue selesai dengan lancar. Gue udah gak ada tugas dan jadi pengangguran yang nungguin tanggal wisuda.
Ini baru seminggu gue ditinggal sama kak Taeyong dan tinggal sendiri sama si kucing, Ori.
Tentang kehamilan gue, gue masih merahasiakannya dari kak Taeyong. Gue emang niat mau ngebales dia yang gak bilang kalau mau pergi dua bulan.
"Hoek!"
Morning sickness.
Gue sampai bosen rasanya, bolak-balik ke kamar mandi tapi yang gue keluarin cuma air liur.
Selain morning sickness, gue juga ngalamin efek samping lain, yaitu perubahan emosi yang meningkat.
Kemarin waktu Video Call,
"Kak, kapan pulang?" tanya gue.
Kak Taeyong disana menggeleng, "belum tahu, sayang. Nanti aku kabarin lagi,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda [LTY] ✔ SUDAH DITERBITKAN
FanfictionSEASON 2 DARI JUDUL "DILAMAR TIBA-TIBA" Nikah muda? GAK SEGAMPANG ITU! Emang dipikir nikah sama kak Taeyong terima jadinya doang? Terima gaun, janji suci, pasang cincin, malam pertama? GAK! Nikah muda itu susah! Apalagi buat Nana yang masih umur...