Nana's pov
"Ai, jangan main lempar-lemparan gitu, nanti kena kepala loh," inget gue, kepada Aileen yang baru berumur 11 bulan.
Aileen nunjukin cengirannya yang lebar, dengan posisi duduk dia siap ngelempar mainannya yang berbentuk kubus dari kayu ringan.
Gue cuma mendecak, Aileen emang suka godain gue. Dibilang gaboleh, malah kaya disuruh. Nanti kalau udah kesakitan, baru nangis.
Dan...
Tuk.
Kubus kayu tadi kelempar ke dahinya sendiri.
Gue yang duduk di belakangnya, ngelempar pandangan seolah-olah berkata, "bunda bilang apa?"
Sesuai dugaan, Aileen nangis. Dia merangkak menuju gue dengan ekspresi nangis yang kaya dibuat-buat. Astagaa, untung gemesin.
Gue nenangin Aileen yang nangis dengan cara nepuk-nepuk pantatnya. Gak lama, kak Taeyong keluar dari kamar setelah mandi, masih dengan handuk yang tersampir di pundaknya.
"Myshaaa!!" Kak Taeyong heboh banget. Teriak dari pintu sampai di deket gue dan meluk gue dari belakang. Tapi, tangan kirinya ngusap kepala Aileen, sedangkan tangan kanannya nyubitin pipi Aileen, yang dia panggil Mysha.
Aileen masang ekspresi melas, dia mengulurkan tangannya, minta digendong sama kak Taeyong.
"Ayah, kita kan udah setuju panggil dia Aileen?" protes gue, "nanti dia bingung namanya siapa sebenernya," sambung gue.
Kak Taeyong, yang gue panggil 'Ayah', nyengir doang, Aileen dibawa pindah kedalam gendongannya. Handuk yang tadi disampirkan di pundak kak Taeyong, gue ambil dan gue taruh ke keranjang baju kotor.
"Myshanya Ayah habis nangis ya? Kenapa, cantik?" tanya kak Taeyong, ngajak Aileen ngobrol sambil sesekali nyubitin hidungnya.
Gue yang lihat gemes!
Aileen tuh, pas sama gue nangis-nangis, sekarang sama ayahnya ketawa-ketiwi. Emang, drama queen.
"Yah, makan malem dulu ya," suruh gue, yang udah siapin beberapa lauk yang dibawain sama Mami.
Pas kak Taeyong mau makan, Aileen beneran nemplok banget sama kak Taeyong, gak mau ngelepasin tangannya yang melingkar erat di leher ayahnya.
"Ayah mau makan, Ai. Sini, sama bunda dulu," gue maksa.
Tapi, Aileen kekeh. Sayang banget dia sama ayahnya.
"Gapapa deh, biarin," ucap kak Taeyong akhirnya.
Udah jadi kebiasaan, kalau kak Taeyong pulang, Aileen pasti maunya sama kak Taeyong terus. Kayanya dia bosen seharian sama gue.
Gak ada pilihan lain, kak Taeyong makan sambil memangku Aileen
Waktu kak Taeyong nyuapin sesendok nasi kedalam mulutnya, Aileen memerhatikan dengan seksama.
Dan timbulah jiwa-jiwa ingin tahu dari sosok bayi satu ini. Dengan tangannya yang kecil, dia mencoba meraih piring kak Taeyong diatas meja. Tapi, untungnya kak Taeyong lebih dulu menjauhkan piring itu dari jangkauan Aileen.
Aileen jadi makin penasaran dong, kok gak nyampe? gitu kayanya mikirnya.
Alhasil, Aileen berusaha berdiri di kursi. Tubuhnya hampir oleng kalau kak Taeyong gak megangin badannya yang kecil itu. Tapi sayangnya kak Taeyong lalai sama piringnya.
Ngebuat rencana Aileen sukses. Tangan Aileen langsung dimasukkan kedalam mangkuk sayur sop.
Pinter banget anaknya kak Taeyong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda [LTY] ✔ SUDAH DITERBITKAN
Fiksi PenggemarSEASON 2 DARI JUDUL "DILAMAR TIBA-TIBA" Nikah muda? GAK SEGAMPANG ITU! Emang dipikir nikah sama kak Taeyong terima jadinya doang? Terima gaun, janji suci, pasang cincin, malam pertama? GAK! Nikah muda itu susah! Apalagi buat Nana yang masih umur...