36

21.8K 2.2K 348
                                    

"Lo gapapa, Yong?" tanya Yuta ke Taeyong, waktu dia maksa ikutin Taeyong makan malam.

Taeyong mengangguk. Tapi ekspresinya gak menunjukkan kalau dia baik-baik aja.

"Lo mau nangis? Sini," Yuta nepuk dadanya, "nangis di pelukan kakak sini."

Taeyong melirik dengan tatapan mata yang jijik, "gue jadi pengen nonjok lo, Yut."

"Eeey, gue cuma nawarin jadi boneka peluk-able. Bukan jadi samsak," jawab Yuta sambil terkekeh. Berusaha ngubah atmosfer di sekitarnya yang suram jadi lebih terang.

"Gak lucu," bales Taeyong dingin.

"Ck. Lo tuh, udah tahu Nana lagi down gitu, jangan ikut-ikutan suram gitu dong. Kaya gue nih, masih bisa ketawa," kata Yuta, sedikit memaksakan ekspresinya.

"Cuma ada lo sama gue. Lo gak usah pura-pura," kata Taeyong.

Yuta jadi mengatur ulang ekspresinya. Dia gagal ngebujuk Taeyong. Kemudian, Yuta meneguk minumannya, "Yong," panggilnya.

"Adek gue anaknya baik kok," ucap Yuta, setelah menghembuskan napas berat. Taeyong mengangguk, membenarkan itu.

"Dia juga rajin. Dia pekerja keras. Dia cuek, tapi sebenernya dia cewek yang suka mikirin masalah. Dia nanti pasti bakal pura-pura baik-baik aja setelah dioperasi. Tapi sebenernya, diem-diem dia nangis lagi." Yuta menunjukkan senyum tipisnya.

"Lo tahu gue, Yut. Lo gak usah khawatir lagi tentang Nana. Lo tahu kan gue sayang banget sama dia?"

Yuta terkekeh, "gak salah gue ngenalin Nana ke lo, Yong."

"Udah sana habisin," suruh Taeyong ke Yuta yang masih nganggurin makanannya.

"Kalo lo mau nangis, inget gue ya, Yong." Dia nepuk dadanya. Taeyong langsung begidik ngeri.

"Ogah! Mending peluk istri gue!"

•••

Setelah menjalani beberapa tes dan puasa kurang lebih 8 jam, kini Nana siap untuk di Operasi. Operasinya berjalan sejam kedepan.

Sebelum masuk kedalam ruang operasi, Mama menggenggam tangan Nana dengan erat. Taeyong berjalan di belakang Mamanya.

"Kuat ya, nak," ucap Mama.

Nana mengangguk, sambil tersenyum tulus. Dia menatap kearah kak Taeyong yang juga membalas senyumannya.

"Aku tunggu kamu," ucap kak Taeyong, dengan tanpa suara. Nana mengangguk, tersenyum manis, kemudian melambaikan tangannya lirih setelah masuk kedalam ruang operasi.

Taeyong, Yuta, dan Mama setia menunggu di ruang tunggu. Menatap pintu ruang operasi yang tak kunjung dibuka, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam. Artinya Nana sudah dioperasi selama satu jam.

Gak lama, Mami dan Taeyeon dateng. Mama dan Mami langsung berpelukan, kemudian duduk bersisian di kursi ruang tunggu.

"Tante, Mama, ini aku beliin roti." Yuta menyodorkan sekantung plastik kearah Mamanya.

"Makasih ya, Yuta," ucap Mami sambil tersenyum.

Yuta langsung menghampiri Taeyong dan Taeyeon yang lagi ngobrol berdua. Sampai akhirnya, pintu ruang operasi terbuka. Dengan langkah tergesanya, Taeyong menghampiri dokter Chittapon, yang mengoperasi Nana.

"Gimana dok?"

Dokternya senyum, "operasinya berjalan dengan baik. Setelah ini akan dipindah langsung ke kamar dan istri anda akan segera sadar," ucapnya yang membuat semua orang menghela napas.

Nikah Muda [LTY] ✔ SUDAH DITERBITKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang