13

25.6K 3.5K 330
                                    

Mami dan Papi udah berangkat barusan. Gue, kak Taeyong, Jisoo, dan si kecil Lisa, mampir ke restoran sebelum pergi ke New York.

"Pesawat kalian jam berapa?" tanya Jisoo.

Kak Taeyong ngecek jam tangannya, "masih lama kok, cukup lah kalo makan dulu,"

Jisoo kemudian pilihin beberapa menu makanan yang gue gak tahu sebelumnya dan katanya gue harus cobain semua yang dia pesan. Mumpung lagi di Jepang.

Sambil nungguin makanan, gue sibuk godain Lisa yang udah duduk di high chair, sedangkan kak Taeyong sama Jisoo lagi ngobrolin bisnis yang gue gak tahu maksudnya.

Lisa tuh anaknya hyperactive banget, daritadi kakinya ditendang-tendangin dan dia pokoknya gak bisa diem sama sekali. Sampai ngelempar mainannya beberapa kali.

"Aduh, sorry ya, Lisa emang gak bisa diem, sorry banget," kata Jisoo, karena barusan Lisa ngelempar mainan yang bunyinya 'krincing-krincing' pas kena kepala gue.

"Eh, gapapa kok, santai aja."

Gak lama, makanan udah dateng. Yang pastinya ada diatas meja ini adalah sushi salmon. Gue udah neguk ludah sendiri aja rasanya.

"Enak nggak?" tanya Jisoo. Gue mengacungkan jempol membuat Jisoo senyum bangga. Karena gue menyukai makanan pilihannya.

"Coba yang lainnya juga. Ada Keisaki Ryoi, Sukitaki, Sashimi, sama Tempura," ujar Jisoo menunjuk beberapa menu. Gue mengangguk-angguk dan nyobain satu-satu dengan pelan.

"Oh, iya, kapan kalian nikah?" tanya Jisoo, begitu ceplas-ceplosnya sampai gue tersedak. Kak Taeyong menyodorkan air putih yang langsung gue habiskan separuhnya.

Ngerti ekspresi gue dan kak Taeyong, Jisoo ngomong, "oh? kalian belum tentuin tanggal?"

Kak Taeyong gak menjawab, dia pura-pura gak denger. Sehingga gue yang harus jawab, "iya, belum,"

"Wah, aku kira bulan depan?"

Gue senyum kikuk, "belum tahu,"

"Pokoknya kalau kalian nikah harus kasih tahu aku ya? Aku pasti dateng," ucap Jisoo semangat.

Gue nyengir-nyengir cantik, setelah itu balik dengerin Jisoo yang cerita-cerita sampai makanan kita habis, "sebenernya aku kaget banget loh pas tahu Taeyong udah punya tunangan. Sejak SMA dia udah dideketin banyak cewek tapi dia sok-sok an cuek sama dingin gitu. Anti banget deh sama cewek pokoknya,"

"Terus, kok bisa temenan sama kak Jisoo gimana ceritanya?" tanya gue penasaran.

"Aku kan dulu tomboi, dia mana mungkin lihat gue sebagai cewek?"

Gak nyangka, ternyata si Jisoo yang cantik banget ini dulunya tomboi? Sampai kak Taeyong aja gak ngakuin dia cewek? Yaampun jahat banget kak Taeyong.

"Aku mau bilangin kamu satu nih, Na," kata kak Jisoo, ngebuat kak Taeyong menoleh kearah temennya juga, karena rupanya dia penasaran.

"Kamu tuh cewek yang beruntung banget bisa jadi pacarnya Taeyong, calon istrinya apalagi! Kamu pasti disayang banget deh sama Taeyong, yah, walaupun dia orangnya cuek dan gak peka gini," ucapnya.

Aduh pipi gue panas.

"Apaan sih, Soo," kilah kak Taeyong dan dia jadi malu-malu kucing. Gue menahan tawa, aduh, manis banget kak Taeyong.

"Ayo, nanti ketinggalan pesawat," ajak kak Taeyong, sedikit ketara kalau dia lagi mengalihkan perhatian.

"Aku duluan ya," pamit gue ke Jisoo. Jisoo senyum dan gak lupa dia meluk gue, "save flight ya--"

Nikah Muda [LTY] ✔ SUDAH DITERBITKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang