09. Marry Your Daughter

2.2K 224 12
                                    

Menjadi pusat perhatian sudah Cleosa alami sejak memasuki sekolah dasar. Itu karena, wajah Cleosa tidak sama seperti orang Amerika lainnya. Dia sempat menjadi korban bullying karenanya.

Akan tetapi, ketika memasuki sekolah menengah pertama, orang-orang tidak menatapnya seperti itu lagi. Hal itu karena Cleosa berubah manjadi gadis berani, kuat dan sangat cantik. Pesona campuran Korea-Amerika nya menjadi sesuatu tersendiri yang sedap dipandang oleh mata dengan penuh puja. Dan itu bertahan sampai sekarang. Dimana pun Cleosa berada, dia akan menjadi center dari berbagai macam pandang mata yang ada.

Seperti saat ini. Dia sedang duduk sendirian di Cafeteria kantor sembari menikmati Sandwich yang berpadu dengan latte macchiato. Dalam diamnya dia bisa melihat berbagai macam tatapan yang ditunjukkan orang-orang  padanya. Ada yang menatapnya penuh kagum, ada juga yang penuh cibir, biasanya itu dari wanita-wanita yang sirik padanya. Tapi Cleosa tidak peduli. Dia tetap menampilkan image elegan seperti biasanya.

"Cley, ada seseorang yang mencari mu" Ucap seorang wanita menghampirinya.
"Siapa?"
"Aku tidak tahu. Kau lihat saja di lobby" Lantas Cleosa mengangguk.
"Thanks Bay"
"Yasudah aku pamit ya. Mau bareng atau tidak?"
"Kau duluan saja" Wanita yang diketahui bernama Bay itu pun mengangguk. Lantas dia segera bergegas kembali.

Cleosa mengelap permukaan bibirnya. Hal yang selalu disukai dan ditunggu oleh pria-pria yang memujanya. Setelah selesai, dia bangkit dan bergegas menuju lobby.

"Miss Winston, mari ikut saya" Cleosa terkejut ketika mendapati laki-laki tinggi berbadan besar menghampirinya. Jujur, dia sedikit takut. Pria itu terlihat menyeramkan. Seperti mafia-mafia yang dia lihat dalam film.

"Kau siapa?" 
"Mr. Klein menyuruh ku membawa mu pergi" Baru saat itulah, Cleosa paham. Ternyata orang menyeramkan ini suruhan calon suaminya.

"Ahh Sehun. Baiklah tunggu--"
"Semua barang-barang mu sudah diambil. Kau hanya perlu mengikuti ku"
"Lalu bagaimana dengan izin ku?"
"Tidak perlu khawatir. Mr. Klein sudah membicarakan nya dengan Mr. Lewis. Dan kau diberikan cuti sampai besok" Cleosa mengangguk paham.
"Mari" Lantas, Cleosa pun bergegas pergi. Di susul pria bertubuh besar itu dibelakang nya.

***

Sejak tadi, Hyerin tak henti-henti nya tersenyum bahagia ketika melihat sebaran foto pada I-pod nya.

"Lihatlah, betapa menggebu-gebu nya cinta diantara mereka" Dia berdecak kagum menatap nya.
"Mom, kau sedang melihat apa?" Sandra yang baru saja keluar kamar, setelah menidurkan Marcello, segera menghampiri mertuanya.

"Sandy, lihatlah gambar Sehun dan Cley yang tertangkap paparazzi" Dengan semangat penuh, Hyerin memamerkan nya. Sandra pun duduk disamping mertuanya. Untuk melihat gambar Sehun.

"Sangat cocok ya Mom. Aku jadi tidak sabar menunggu hari pernikahan mereka"
"Benar kan?! Sandy, Mommy pun demikian. Lihatlah tangan Sehun yang menggandeng Cleosa" Keduanya melihat dengan seksama. Memperbesar gambar nya, hingga hanya tangan saja yang terlihat.

"Oh astaga. Mommy senang melihat ini. Sehun terlihat sangat menyayangi Cley"
"Dan Cley masih malu-malu, Mom. Ugh menggemaskan"
"Iya kau benar. Cley nampak malu-malu sekali. Kau ingat kan kejadian di meja makan kemarin?" Sandra mengangguk semangat.

"Mommy perhatikan, wajah Cley terlihat memerah. Cute sekali Sandy"
"Iya Mom, aku pun melihat nya. Aku yakin, mereka akan jadi pasangan paling bahagia nantinya"
"Mari kita berdoa untuk kebahagiaan mereka" Lantas, Hyerin pun menyatukan tangan nya. Matanya terpejam rapat. Meminta sungguh-sungguh pada Tuhan, supaya mengabulkannya. Begitupun dengan Sandra. Meskipun hanya kakak ipar, tetapi dia sangat menyayangi Sehun layaknya adik sendiri.

CLEOSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang