15. Manhattan Bridge

2.1K 226 26
                                    

Matahari telah bertukar tugas dengan rembulan. Dimalam yang cukup dingin ini, Cleosa terjebak dirumah calon mertuanya. Sebenarnya, setelah Sehun selesai makan tadi, Cleosa hendak pamit pulang pada Sandra. Akan tetapi, tiba-tiba saja Sehun kedatangan tamu dari luar negeri. Hingga akhirnya, kepulangan Cleosa pun tertunda. Jadi, yang gadis itu lalukan bermain-main dengan calon keponakan nya. Yaitu Matteo,Michael dan Marcello. Kebetulan semuanya sedang ada diruang keluarga.

"Eonnie, bagaimana rasanya memiliki tiga anak laki-laki?" Ucap Cleosa saat Matteo telah turun dari pangkuan nya. Well, tadi, bocah kecil itu sangat manja sekali dengan calon istri dari paman nya. Dia bahkan sempat menggodanya dengan mengatakan kata-kata manis layaknya pria dewasa. Maklum saja, Matteo ini sangat mirip dengan Suho. Bukan hanya dari wajah, tapi kelakuan pun demikian. Tapi sekarang, bocah itu bergabung dengan kakak nya yang sedang bermain lego dilantai.

"Ya begitulah. Sulit untuk dijelaskan. Tapi intinya, aku bahagia" Ucap Sandra sambil tersenyum menatap anak-anak nya. Senyuman Sandra pun menular pada Cleosa.

"Ah ya, setelah menikah nanti, kalian akan punya anak berapa?" Tentu saja Cleosa terkejut. Dia sampai tersedak ludahnya sendiri. Lalu, dia pun segera mengambil minumnya yang ada di meja.

"Mommy sangat ingin cucu perempuan. Dan aku tidak bisa memberikan nya. Kau tahu kan, anak ku saja sudah banyak. Aku sudah lelah melahirkan. Jadi, harapan keluarga Klein hanya pada mu, Cley" Sandra menjelaskan. Well, setelah melahirkan Marcello, Sandra dan Suho sepakat untuk tidak punya anak lagi. Maka dari itu mereka sepakat melakukan sterilisasi permanen. Tiga anak saja, sudah menguras tenaga,pikiran dan kesabaran. Cukup tiga saja. Tidak apa tanpa anak perempuan juga. Asalkan cinta Suho dan Sandra setia sampai menutup usia.

"Aku tidak tahu" Ucap Cleosa pada akhirnya. Memang begitu kan faktanya. Boro-boro memikirkan punya anak berapa, Cleosa saja tidak berniat melakukan malam pertama dengan Sehun.

"Sehun pernah bilang pada ku, kalau dia ingin memiliki empat anak. Satu laki-laki, untuk menggantikan posisinya nanti. Tiga perempuan. Katanya, supaya dia bisa mendapatkan banyak cinta dari anak-anak gadisnya" Cleosa hanya mampu tersenyum kikuk saat mendengarnya. Well, empat. Bayangkan betapa ribetnya nanti. Satu anak saja sudah membuat beban kan. Bagaimana kalau empat anak? Astaga sepertinya Cleosa tidak sanggup. Cita-citanya dulu, sewaktu masih sekolah, Cleosa hanya ingin memiliki dua anak. Laki-laki dan perempuan. Itupun kembar. Supaya, hanya hamil satu kali saja. Tapi sekarang, setelah mengetahui betapa sulit nya mengurus anak--kata sahabatnya--Cleosa jadi takut. Karena itulah dia berkeinginan hanya memiliki satu anak saja.

"Banyak sekali" Gumamnya tanpa sadar.

"Karena Sehun sangat suka anak kecil. Buktinya saja, anak-anak ku sangat dekat dengan nya. Apalagi Matteo. Dia itu benar-benar menganggap Sehun sebagai ayah keduanya" Sandra terkekeh seraya mengingat-ngingat bagaimana kedekatan anak-anak nya dengan sang paman.

"Kalau begitu, kenapa tidak dia saja yang hamil dan melahirkan"

"Aku setuju. Andai bisa dibalik, tidak apa kalau perempuan yang mencari uang. Kau tahu mengurus anak itu tidak semudah kelihatan nya" Nah kan, Sandra pun mengatakan demikian. Cleosa jadi semakin yakin, dia hanya akan memiliki satu anak. Titik.

"Apa mengurus anak sesulit itu? Maksud ku, aku dengar dari sahabat-sahabat ku, mereka juga mengeluhkan hal yang sama. Aku jadi takut" Ucap Cleosa ragu-ragu.

"Mengurus anak memang tidak mudah. Tapi, juga tidak terlalu sulit. Sewaktu belum menikah, aku juga takut memiliki anak. Tapi semuanya berubah setelah Michael lahir. Hidup ku jadi lebih berwarna. Hal menyakitkan pun akan hilang saat melihat wajah anak-anak ku. Terkadang, anak-anak memang merepotkan. Tapi, mereka juga sumber kebahagiaan. Karena itulah aku dan Suho mengoleksi anak" Ucap terkahir dari Sandra membuat kedua wanita itu terkikik.

CLEOSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang