"Ada apa dengan wajah kusut mu itu?" Aleta terkekeh ketika melihat wajah Cleosa nampak seperti pakaian yang belum disetrika dari layar monitor yang saat ini sedang dia tatap. Dua wanita yang jika disatukan bisa menjadi gila ini sedang melakukan sesi video call.
"Aku kesal dengan Sehun"
"Kenapa dengan calon paman untuk anak-anak ku itu?"
"Geez" Ucap Cleosa seraya memutar bola matanya.
"Katakanlah" Menarik nafas dalam-dalam, Cleosa pun mulai menceritakan semuanya. Aleta hanya diam seraya terus mendengarkan ocehan demi ocehan seorang Cleosa. Bahkan, Nicki Minaj yang dijuluki sebagai Queen of Rap saja kalah dengan ocehan Cleosa yang super cepat. Sampai-sampai Aleta ingin mendaftarkan sahabatnya ke ajang pencarian bakat supaya kelak, ocehan Cleosa bisa bermanfaat.
"Oh jadi karena itu. Tapi, kau harus tahu. Ben juga melakukan hal yang sama pada saat kita fitting gaun pengantin dulu" Beruntunglah Cleosa karena memiliki sahabat seperti Aleta. Dia mampu mendengarkan dengan seksama ocehan Cleosa yang super cepat itu.
"Ah iya. Aku mengingat nya. Kau juga kesal kan waktu itu. Geez! Kenapa sih para pria selalu membuat wanita nya kesal saat pemilihan gaun pengantin. Padahal kan yang memakai bukan mereka!" Aleta terkekeh sembari mengingat lagi kejadian beberapa tahun lalu. Ben yang membuatnya kesal karena gaun yang disukai Aleta tidak jadi dipakai pada pemberkatan. Alasan nya simple. Gaun itu terbuka dibagian dada. Hanya sedikit, tapi Ben menolaknya karena tidak mau tubuh istrinya dilihat pria lain.
"Aku memang kesal pada Ben waktu itu. Tapi, setelah tahu alasan nya, aku jadi makin cinta pada Ben. Dia sangat manis" Bahkan Aleta tersipu hanya karena ingatan manisnya dengan Ben waktu itu.
"Tapi Le, kasus ku tidak sama dengan mu. Ben jelas-jelas mengatakan tidak suka pada pakaian terbuka. Sedangkan Sehun? Dia hanya mengatakan bagus dan ganti pada semua gaun yang ku coba"
"Cukup rumit. Tapi pasti Sehun memiliki alasan. Mungkin ada sesuatu yang tidak kau sadari sampai-sampai dia seperti itu"
"Maksud mu?"
"Biasanya, Sehun akan seperti apa jika sudah bersama dengan mu?"
"Dia akan menggoda ku sampai aku kesal. Kadang-kadang juga bertingkah manja" Aleta tersenyum. Diam-diam dia mengucap syukur pada sang kuasa karena telah mengirim kan pria seperri Sehun untuk sahabatnya.
"Lalu, sejak kapan Sehun dingin seperti itu?"
"Dingin?"
"Mengatakan kalimat-kalimat singkat, serta tidak melakukan hal-hal yang biasanya dia lakukan dengan mu. Bukan kah itu layak disebut dingin?"
"Ahh... Hmm sejak---" Mata Cleosa merawang keatas seraya mengingat perubahan sikap Sehun padanya.
"Kemarin. Saat pulang dari pernikahan Mr. Lewis"
"Adakah sesuatu yang kau lakukan hingga membuatnya seperti sekarang?"
"Aku tidak melakukan apa-apa"
"Tidak akan ada asap, kalau tidak ada api. Coba ingat-ingat lagi"
"Tidak ada. Selama acara, aku selalu dibawa-bawa Sehun. Jadi, tidak ada celah untuk para penggemar ku mendekat. Kita bahkan berpelukan--"
"Kalian memang berpelukan dan terlihat mesra dimata publik. Tapi tidak dimata ku, Cley. Aku yakin seratus persen kalau kau meminta Sehun memeluk mu karena kau merasa sakit hati saat melihat Mr. Lewis beradegan mesra dengan ISTRINYA" Emosi Aleta memuncak ketika menyebut nama Davidson Lewis. Well, dulu memang dia merestui sahabatnya supaya bersatu dengan CEO nya itu. Akan tetapi, setelah melihat sahabatnya hancur karena laki-laki sialan itu, Aleta jadi membencinya sampai ketulang-tulang. Bahkan menyebut namanya saja tidak sudi kalau tidak penting seperti sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLEOSA
FanfictionKetika dia mengatakan semua keluh kesah nya secara tidak sadar, entah mengapa aku merasa seperti bertemu dengan takdir ku. "Kita diposisi yang sama" "Cleosa Winston. Kau mau menikah dengan ku?" Semuanya terjadi begitu saja, hingga aku sadar bahwa p...