35. It's You

2.7K 206 41
                                    

Special Playlist
It's You - Henry ost While You Were Sleeping

You're the right time
At the right moment
You're the sunlight
Keeps my heart going
know when I'm with you
I can't keep myself from falling
Right time at the right moment,
It's you

***

Five years later...

Lima tahun sudah berlalu dengan cepat. Tidak terasa, waktu selama itu Cleosa habiskan penuh dengan keluarga di rumah, terutama dengan anak kembar nya yang semakin hari semakin banyak tingkah. Dan tentu saja semakin menggemaskan.

Sehun belum pulang saat Cleosa sampai di kamar nya untuk bersantai. Ah, ini sudah tahun ke lima juga tugas malam nya bertambah. Yang dulu hanya mengeloni suami nya, sekarang harus mengeloni kedua anak nya hingga benar-benar terlelap. Sebab kalau tidak, resiko nya Sehun yang akan menderita. Nanti diabaikan, tidak ada yang bisa dipeluk saat tidur karena istri nya dikuasai anak-anak nya.

Cleosa mengambil ponsel milik nya yang semula diletakkan diatas meja. Membuka galeri foto, memandangi gambar anak-anak nya yang tadi siang dia buru wajah nya dengan lensa kamera.

"Sephooo, kenapa semakin mirip dengan Daddy?" Cleosa bergumam saat memandangi foto anak perempuan nya yang sedang tersenyum menatap ke kamera.

Memang, Sepho ini dominan sekali ke Sehun. Sudah seperti versi perempuan dari Daddy nya. Sedangkan Candon, masih mending, Cleosa mendapatkan bibir dan mata nya menuruni anak cowok nya. 

"Untung Ken sedikit mirip dengan ku."

"Astaga lucu sekali." Cleosa masih fokus dengan foto anak kembar nya, sampai-sampai suara mobil Sehun saja tidak dia hiraukan. 

Baru ketika Sehun membuka pintu kamar, Cleosa memfokuskan dirinya pada sang suami.

"I'm home." Ujar Sehun pelan seraya berjalan menghampiri sang istri.

Tampang nya lusuh sekali. Penampilan nya acak-acakan. Rambut nya yang tadi pagi tertata rapih, berubah menjadi berantakan. Jas nya sudah tidak menyatu lagi dengan tubuh nya. Miris, Cleosa jadi ngeri dengan penampilan suami nya yang seperti gembel.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Cley saat Sehun telah menghempaskan tubuh nya pada ranjang. Posisinya tengkurap dengan wajah yang sengaja ditenggelamkan pada bantal.

"Hm."

Lantas Cleosa menyimpan ponselnya, sebelum satu tangan nya mengelus punggung Sehun yang sering dia cakar ketika sedang bercinta.

"Apa di kantor ada masalah?"

"Nope. Aku hanya lelah."

"Yasudah, lain kali, kalau lelah jangan di paksakan. Kau harus ingat dengan tubuh mu sendiri, Sehun."

Lalu Sehun membalik tubuh nya. Dia tatap wajah cantik Cleosa yang nampak sekali sedang khawatir.

"Maaf." Kata Sehun pelan sembari mengelus pipi istri nya.

"Jangan minta maaf. Kau tidak salah."

"Aku salah karena telah membuat ratu ku khawatir." Karena nya Cleosa terkekeh.

"Kau ini." Kata Cleosa malu-malu. Seberapa lama pun usia pernikahan mereka, kalau Sehun bersikap begitu manis, Cley akan selalu dibuat tersipu. Tidak peduli dengan dua anak mereka yang kadang memperhatikan.

CLEOSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang