Sehun benci udara dingin. Dia tidak akan pernah sudi jika berlama-lama di luar ruangan saat udara sedang dingin seperti saat ini. Tapi, demi Cleosa bahagia, dia rela melakukan hal yang tidak dia sukai sedikit pun. Seperti sekarang. Cleosa ingin melakukan kencan seperti Hardin Scott dan Thessa dalam film After. Dimana, Hardin membacakan buku untuk Thessa dan Thessa berada dalam pelukan Hardin. Tapi, Cleosa ingin melakukan nya bukan di perpustakaan, melainkan di taman, di hamparan rerumputan, dan di tengah-tengah musim dingin.
Dan Sehun pun menyetujui nya, meskipun dalam hati mendumal. Saat ini, Sehun duduk dengan satu kaki menekuk sambil bersandar di bawah pohon dengan Cleosa yang ada diantara dua kaki nya, bersandar di antara dada dan kaki Sehun yang menekuk. Membacakan bukun untuk Cleosa, dengan sesekali Cleosa yang menyuapi nya ice cream. Damn! Mungkin seperti ini yang di maksud Lay tentang budak atas nama cinta.
Sehun menurut saja, karena semua yang dia lakukan, demi Cleosa, istri nya yang sangat dia cintai. Selama ini, Cleosa sudah banyak menderita, jadi sebagai suami, Sehun akan membahagiakan nya. Membuat masa depan istri nya jadi indah, bersama Sehun dan kelak, anak-anak mereka.
Berbicara anak, Sehun jadi menghentikan kegiatan membaca buku nya. "Cley"
"Hmm?"
"Kalau nanti buah cinta ku hadir dalam rahim mu, apa kau akan tetap bekerja?"
"Entah. Aku belum memikirkan nya"
"Kau harus memikirkan nya"
"Kalau aku memilih tetap bekerja, apa kau mengizinkan nya?" Sehun diam selama beberapa menit. Membuat Cleosa menunggu dalam diam sekaligus was-was.
"Aku tidak mau menjadi suami yang banyak mengekang. Selama kau bisa melakukan nya tanpa mengeluh, aku akan mengizinkan nya. Asal kan, kau tidak lupa menjaga kesehatan dan tidak lupa juga kewajiban sebagai seorang istri, sekaligus Ibu, kelak jika saat itu tiba" Hening. Pandangan keduanya bertemu cukup lama. Sampai akhirnya Cleosa tersenyum, lalu detik berikut nya mengecup pipi Sehun cukup lama, sampai-sampai senyuman Sehun terukir.
"Terimakasih. Aku akan memikirkan nya lagi"
"Anytime" Ucap Sehun seraya mengecup puncak kepala istrinya.
"Kalau sudah ada dua garis dalam testpack mu, kau harus segera memutuskan nya"
"Hmm. I will" Ujar nya.
"Kau tidak dingin?" Cleosa cepat-cepat menggeleng. Tangan kanan yang semula memegang sendok ice crem, kini beralih pada wajah Sehun, membelai wajah suami nya dengan lembut.
"Selama kau ada di dekat ku, aku akan selalu merasa hangat" Karena nya, Sehun terkekeh. Dia mendekat wajah nya pada sang istri. Saat hidung mereka bersentuhan, Sehun memainkan kepala nya ke kanan dan kiri.
"Sudah berani menggombal, eh?" Tawa Cleosa meledak, dia menjauhkan wajah nya beberapa senti, hingga mata nya dapat memandangi wajah Sehun.
"Memang nya kau saja yang bisa? Aku juga bisa, wlee" Lidah Cleosa terjulur, membuat Sehun gemas. Tangan kanan Sehun yang semula memegang buku, kini beralih pada pinggang ramping Cleosa, menggeltikinya.
"Sehun stop! Ini geli" Tawa Cleosa kembali terdengar, dia mencoba menghindar, tetapi tidak bisa. Hingga akhirnya dia menyerah dan terjatuh dengan tubuh terlentang dan Sehun diatasnya.
Dan saat itulah, Sehun berhenti menggelitiki istri nya. Dia menatap Cleosa yang masih tertawa dengan intens. Tangan Sehun beralih pada kepala Cleosa, mengusap rambut cokelat nya dengan lembut. Tindakan Sehun yang mendadak itu, membuat tawa Cleosa berhenti. Kini, mata keduanya kembali bersirobok. Sama-sama menatap teduh.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLEOSA
FanfictionKetika dia mengatakan semua keluh kesah nya secara tidak sadar, entah mengapa aku merasa seperti bertemu dengan takdir ku. "Kita diposisi yang sama" "Cleosa Winston. Kau mau menikah dengan ku?" Semuanya terjadi begitu saja, hingga aku sadar bahwa p...