25. Home

1.9K 216 10
                                    

"Thank you. Aku pergi ya" Ucap Cleosa seraya melepaskan sabuk pengamannya.

Saat ini, dia ada di mobil dengan Sehun yang mengantarnya ke kantor. Sehari setelah kepulangan nya dari Paris, Cleosa dituntut bertanggung jawab atas pekerjaan yang sudah menumpuk karena berhari-hari ditinggal.

"Jangan terlalu tebar pesona. Ingat, kau milik ku!" Titah Sehun.

"Dari dulu, aku tidak pernah tebar pesona. Hanya saja, pesona ku sendiri yang bertebaran kemana-mana" Sehun berdecak. Kalau sudah seperti ini, dia jadi tidak rela mengirimkan istrinya ke kantor.

"Aku serius Cley! Jangan membuat ku tergoda untuk membujuk Dav, supaya kau dipecat"

"Ay ay captain! See you" Ucap Cleosa seraya menghadiahi kecupan manis pada pipi Sehun. Setelah itu, dia keluar. Sedangkan di dalam mobil, Sehun terkekeh sambil memegangi pipi nya yang dikecup istrinya tadi.

"Aneh, seperti itu saja sudah membuat ku berdebar" Sehun menggelengkan kepalanya tidak percaya. Usianya sudah tiga puluh satu tahun, tapi, dia merasa seperti tujuh belas tahun. Layaknya remaja yang sedang kasmaran.

***

"Good morning, have a nice day and don't forget to smile" ucap Sehun menyapa karyawan-karyawan nya--setelah memasuki gedung tempatnya mengelola bisnis properti yang ditinggalkan Ayah nya.

Kedatangan Sehun pun disambut dengan hangat. Terlebih lagi oleh karyawan wanita yang merindukan CEO nya.

"How was your honeymoon, sir?" Ucap Shawn dengan berani. Membuat orang-orang yang sedang mengerubungi Sehun menganga seraya mengucapkan woah.

Sehun tersenyum malu-malu seraya menggaruk tengkuknya. "Tentu saja indah karena istriku selalu bersama ku" Kontan, semua orang yang ada disana berteriak gembira hingga membuat telinga Sehun memerah karena malu.

"Sudahlah, selamat bekerja semua nya" Setelah itu, Sehun berlalu menuju ruangan nya.

Setelah pintu lift yang membawa Sehun tertutup rapat, para wanita segera membentuk lingkaran untuk memulai rutinitas selain bekerja nya; bergosip.

"Kau lihat di posting instagram nya? Ahh mereka benar-benar memiliki perjalan romantis disana"

"Aku iri. Tapi juga bersyukur. Mr. Klein terlihat sangat bahagia dan murah senyum sejak mengenal Cleosa"

"Walau pun tidak ditakdirkan berjodoh dengan ku, jika dia bahagia, aku pun ikut bahagia" Lalu, satu-persatu wanita itu mulai pergi ke ruangan kerja masing-masing.

***

Satu bulan telah berlalu.
Kehidupan setelah menikah yang Sehun alami naik turun. Ada saatnya Sehun dan Cleosa berargumen hanya karena hal kecil seperti; Cleosa selalu melarang Sehun untuk terjun ke dapur. Tapi, pria itu susah dibilangin. Katanya ingin membuatkan menu istimewa tapi nyata nya, selalu membuat dapur berantakan ditambah masakan gosong kemudian berujung pada pertengkaran kecil yang membuat mereka diam-diaman.

Tapi, banyak nya pertengkaran kecil itulah yang membuat Sehun sadar satu hal. Dia dan Cleosa jadi semakin dekat. Karena setelah pertengkaran itu, biasanya salah satu dari mereka akan bersikap manis untuk membujuk yang merajuk.

Selama satu bulan terakhir, Sehun juga paham dengan makna kata pulang. Menurut nya, kata pulang adalah saat melihat Cleosa. Karena bagi Sehun, mata Cleosa adalah rumah bagi nya. Dimana pun itu, asalkan matanya bertatapan dengan Cleosa, disitulah dia merasa pulang.

"Aku pulang" Ucap Sehun dengan semangat saat memasuki rumah nya. Dulu, dia tidak seperti ini kalau pulang dari kantor. Biasanya, dia langsung memasuki kamar dan merebahkan tubuhnya pada ranjang. Tapi sekarang, ketika tiba di rumah, hal pertama yang dia lakukan adalah mencari sosok Cleosa.

CLEOSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang