04. My Fiance

2.3K 243 21
                                    

Mobil Lamborghini Sehun segera membelah jalanan kota New York, yang sejatinya tidak pernah tidur. Sesekali, Sehun menatap wanita disebelah, lalu berdecak kesal saat suara operator terdengar dari alat driveassist nya. Sehun  berusaha menghubungi Davidson, untuk menanyakan alamat rumah Cleosa, wanita yang ada disebelahnya. Dia benar-benar tidak sadarkan diri.

"Baiklah, kau akan menginap di Apartment ku, malam ini" Sehun melakukannya dengan terpaksa karena tidak ada pilihan lain. Davidson tidak menjawab panggilannya. Malahan, dia me-reject panggilan dari Sehun. Hingga membuat Sehun sangat yakin, kalau Davidson sedang bertarung di ranjang dengan wanitanya, yang Cleosa katakan cebol.

"Astaga, dia benar-benar berat" Ucap Sehun setelah meletakan Cleosa pada ranjang nya. Karena apartment Sehun hanya memiliki satu kamar. Sebenarnya ada dua. Hanya saja, satu kamar lagi nya, dia gunakan sebagai ruang kerja. Dan tempat penyimpanan buku-buku penting.

Sehun duduk ditepi ranjang. Dia memandangi gadis itu lekat-lekat.

"Shit" Sehun mengumpat ketika, tanpa sengaja, matanya menatap dada Cleosa yang telihat menyembul. Meskipun begitu, dia masih tetap memandanginya. Hingga matanya berakhir di paha mulus Cleosa. Sehun memejamkan matanya, ketika merasakan sesuatu yang ada dalam dirinya bangun.

"Oh shit" Dengan cepat, dia segera menyelimuti Cleosa. Hingga tubuh gadis itu tertutup rapat. Setelahnya, Sehun segera pergi ke kamar mandi.  

***

Sinar matahari yang memasuki celah-celah gorden dan itu mengusik tidur Sehun. Pria itu mengerjapkan matanya, untuk menyesuaikan sinar yang memasuki retinanya. Dia menggeliat kesamping kiri. Saat itu juga mata Sehun terbuka sempurna. Bagaimana bisa ada wanita-- tunggu, sepertinya Sehun ingat.

Tadi malam, dia membawa wanita kedalam Apartment nya. Sehun tersenyum. Tangannya, dia gerakan untuk menyingkirkan anak rambut Cleosa, yang sedikit menutupi wajahnya.

"Kau nampak tak asing" Gumamnya. Senyuman Sehun masih bertahan. Ketika melihat ada seorang wanita tidur disebelahnya, Sehun merasakan sesuatu hangat menimpa hatinya. Ada perasaan aneh yang hinggap, hingga membuat matanya tidak mau berpaling.

"Nghhh" Cleosa menggeliat. Membuat Sehun cukup panik. Dia segera melepaskan tangan, yang semula membelai wajah Cleosa. Lantas, dia memejamkan matanya lagi. Pura-pura tidur, mungkin bisa membantu.

"Ya ampun kenapa kepala ku sangat pusing" Suara serak Cleosa membuat Sehun membuka sebelah matanya. Mengintip. Dia melihat Cleosa memegangi kepalanya. Dan penampilannya berantakan, namun terkesan seksi. Dan itu membuat Sehun harus menelan salivanya, lagi.

Cleosa menyibak selimut yang menetupi tubuhnya. Menampilkan paha putih dan mulus nya. Sehun benar-benar frustasi dibuat nya. Bisa-bisa nya mommy mengira aku gay. Sehun kesal ketika teringat ucapan ibunya. Lantas, dia menarik selimut nya lagi, dengan kasar. Membuat Cleosa tersentak.

"Oh my God" Cleosa yang masih berusaha mengumpulkan nyawa, dibuat terkejut ketika selimut yang dia gunakan bergerak sendiri.

"Sebentar" Jantung Cleosa jadi berdebar. Pikirannya sudah kemana-mana. Kemudian, dengan ancang-ancang pasti, dia mengarahkan kepalanya kesebelah kanan. Detik itu juga dia menjerit histeris. Dia segera menarik kembali selimutnya, sampai dada. Jelas Cleosa terkejut. Ketika dia menoleh, ada laki-laki asing yang sedang terang-terangan menatap nya. Mata Sehun benar-benar tidak bisa berpaling pada Cleosa.

"Kau sudah bangun, eh?" Ucap lelaki itu dengan santainya.

"K-kau?! Kau siapa huh?"
"Sehun"
"M-maksud ku. Kenapa kau ada dikamar ku?!" Sehun mengerutkan keningnya.
"Ini kamar ku" Cleosa menelan salivanya. Kemudian, matanya memandangi kamar yang isinya dominan warna abu-abu.
Seketika, gadis itu panik. Lalu, dia mengitip tubuhnya yang terbungkus selimut. Masih lengkap. Dia segera  menghembuskan nafas leganya.

CLEOSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang