08. Yeah, I Miss You

2.1K 239 12
                                        

Pokoknya harus play mulmed! Bacanya slowly ae yeaks;)

******

Waktu menunjukkan pukul dua dini hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Waktu menunjukkan pukul dua dini hari. Akan tetapi, mata Cleosa sangat sulit untuk terpejam. Lantas dia segera menyeduh satu cangkir teh. Kebiasaan ketika insomia menghampirinya. Satu cangkir teh benar-benar obat mujarab untuknya.

Setelah selesai menyeduh nya, dia membawa nya menuju kamar. Membuka pintu kaca, yang menjadi pembatas antara kamar dan balkon, Cleosa tersenyum sumringah, ketika wajah nya diterpa sedikit rintikan air hujan.

Hujan dan teh yang diseduh dengan air panas, adalah perpaduan sempurna bagi Cleosa. Alasannya simple. Karena dalam satu waktu, dia bisa mencium wangi nya teh bercampur aroma tanah yang begitu khas, ketika hujan turun. Dan itu membuatnya bahagia. Memang sesederhana ini definisi bahagia baginya.

"Suasana seperti ini, membuat ku pada teringat Kakek" Cleosa menunduk. Mood nya tiba-tiba jadi mellow ketika dia mengingat Kakek nya. Laki-laki tua yang mengajarkan banyak hal untuk nya.

Tak terasa, satu tetes air mata meluncur bebas dipipinya. Jika mengingat sosok itu, Cleosa benar-benar lemah. Dia menaruh teh nya pada meja, kemudian menutup wajahnya dengan kedua tangan. Menangis sejadi-jadinya.

Suara merdu Justin Bieber pada lagu Love Yourself yang berasal dari ponselnya, menghentikan tangis Cleosa. Lantas dia segera menyeka air matanya. Lalu meraih benda persegi panjang tersebut.

My Fiance♡ is calling

Kening Cleosa mengkerut ketika membacanya. Kemudian dia segera menggeser warna hijau pada layar ponselnya.

"Kau belum tidur?"
"Hmm. Kau sendiri?" Cleosa bisa mendengar kalau di seberang sana, Sehun menghela nafas panjang.

"Aku-- Cley apa kau diluar?" Diseberang sana, Sehun mendengar dengan jelas suara hujan yang cukup keras.

"Ya. Aku sedang menikmati hujan. Kenapa?"
"Kau bisa sakit, Cley. Cepat masuk" Cleosa berdecak.

"Tidak mau. Aku suka hujan. Kau tahu? Orang-orang yang menyukai hujan, tidak akan sakit hanya karena tetesan air hujan mengenai tubuhnya"

"Baiklah terserah. Ah ya, kenapa kau belum tidur?"
"Insomnia"
"Ku kira karena memikirkan ku" Cleosa memutar bola matanya. Bagaimana bisa ada pria senarsis Sehun?

"Memikirkan mu itu tidak penting. Karena tidak menghasilkan uang. Aku lebih suka memikirkan pekerjaan. Karena itu sangat berguna untuk karier dan masa depan ku"

"Aku juga masa depan mu, Cley"
"Ya ya terserah"

Hening

"Cley, kau tidak bertanya kenapa aku menghubungi mu di jam segini?"
"Kau merindukan ku kan?" Diseberang sana, Sehun terkekeh mendengarnya.

CLEOSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang