07. I Can Do it

2.2K 214 18
                                    

"Sehun" Ucap Cleosa yang mengalihkan perhatian Sehun dari ponselnya. Ketika Cleosa mempersiapkan diri untuk bertemu dengan orang tuanya, Sehun menunggunya di apartment wanita itu. Cukup lama, hingga membuat Sehun sedikit bosan. Dan akhirnya, dia bermain game pada ponselnya.

Dan sekarang, ketika wanita itu selesai. Sehun hanya mampu terdiam. Pandangan nya tidak bisa beralih dari Cleosa. Wanita itu terlihat sangat mempesona dalam balutan dress yang dia beri. Dress hitam dengan lengan panjang namun sedikit terbuka dibagian bahunya.

"Sehun?!" Baru ketika itu, Sehun sadar. Dia segera menghampiri wanitanya.
"Kau lama sekali" Hal itu membuat Cleosa semakin kesal dengan Sehun. Sudah tadi diabaikan, sekarang dibilang lama. Rasanya, Cleosa ingin menendang calon suaminya ini ke dalam mulut harimau.

"Kau benar-benar tidak romantis!" Lantas dia segera berjalan mendahului Sehun. Baru satu langkah dia pergi, lengannya ditarik ke belakang. Menyebab kan tubuhnya, secara tidak sengaja, menubruk dada bidang Sehun.

"Kau selalu cantik saat mengenakan apapun, Cley" Kedua mata mereka bersirobok. Menyiratkan sebuah makna yang tak mampu dimengerti. Dan membangkitkan gejolak dihati.

Sehun terbawa suasana. Lantas, dia mengarahkan wajahnya semakin mendekat ke arah Cleosa. Dia memejamkan matanya ketika sesuatu yang hendak dia raih, semakin dekat. Hingga akhirnya, niat dia gagal karena wanitanya segera menjauhkan diri. Membuat Sehun cukup kesal bercampur malu.

"Uhm... Sebaiknya kita berangkat sebelum larut malam" Cleosa segera berjalan mendahului Sehun. Bahkan tidak tanggung-tanggung, dia berjalan ngebut. Takut jika kejadian tadi terulang kembali. Hal itu membuat Sehun menahan tawa. She's hot but cute. Sehun terkekeh, lantas segera menyusul wanitanya.

***

Sudah dua hari, Sandra dibuat pusing oleh anak-anak nya yang rewel. Michael anak sulung yang biasanya mandiri, kini tidak mau jauh-jauh dari Mommy nya. Katanya Mommy selalu punya waktu untuk adek bayi dan Teo. Sedangkan untuk ku tidak ada. Aku juga anak Mommy kan? Sungguh teriris hati Sandra ketika mendengarnya.

Padahal, Sandra mengira, diamnya Michael selama ini bukan pertanda buruk. Akan tetapi, malah sebaliknya. Dan itu membuat dia menyesal sekali, telah menomor sekian kan Michael, yang dulunya sangat dia manjakan.

Lalu Matteo yang super manja. Dia tidak akan mau makan, mandi dan tidur jika tidak dengan Sandra. Kemudian Marcello. Bayi mungilnya. Dia memang tidak serewel kedua kakaknya, akan tetapi, jika sudah diberikan ASI, maka dia tidak akan melepasnya sebelum benar-benar tertidur pulas. Jika belum pulas, lalu sandra melepasnya, bayi mungil itu akan menangis sekencang mungkin. Membuat seisi rumah panik.

"Mommy aku lapar" Matteo merengek pada Sandra yang sedang memberi ASI.
"Iya sebentar ya sayang. Adek bayi belum tidur"
"Tapi aku mau makan sekarang, Mommy. Aku benar-benar lapar" Rengeknya lagi. Kali ini tangannya sampai menarik baju Sandra.

"Kau makan saja sendiri Teo. Kau kan sudah bisa makan tanpa disuapi!" Ini Michael yang muak dengan tingkah manja adik pertamanya. Dia sedang mengerjakan tugas sekolah. Dan rengekan Matteo benar-benar menganggunya.

"Tidak mau. Aku mau mommy menyuapi ku. Kalau tidak, aku tidak akan makan!" Selalu seperti ini. Sandra benar-benar pusing juga lelah. Suho belum pulang dari rumah sakit. Dan mertuanya, sedang menghadiri acara penting.

"Dasar manja! Kau harus mandiri Teo. Ingat! Kau itu sudah punya adik. Tidak pantas untuk bersikap manja pada Mommy" Sandra menghela nafas. Dia yakin kalau Matteo sebentar lagi akan menangis. Terlihat jelas, kedua matanya, sudah penuh. Jika bocah kecil itu berkedip, maka air matanya akan meluncur.

"Mike--"
"Kalau begitu, Teo tidak akan makan sampai besok!" Lantas, bocah itu bergegas pergi meninggalkan kamar Sandra, dengan air mata mengaliri wajahnya. Membuat Sandra semakin pening.

CLEOSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang