34. Hello, Twins

2.8K 204 57
                                    

Sebuah pernikahan adalah ikatan yang harus dijaga baik-baik. Memang tidak selalu mulus jalan nya, karena nanti akan ada banyak kerikil-kerikil tajam yang menghujam sampai melukai salah satu diantara yang menjalani, atau pun keduanya. Berat, memang benar. Maka nya, diperlukan mental yang kuat sebelum menjalan kan nya.

Karena menikah, bukan hanya menyatukan satu cinta yang sama saja, akan tetapi menyatukan banyak hal yang berbeda. Maka nya, diperlukan sebuah pemahaman yang benar, sampai perbedaan itu dapat teratasi dengan mudah, lalu berubah menjadi sesuatu yang mengagumkan.

"Tidak perlu berdebat, cukup pahami saja apa perbedaan yang perlu di tengahi. Lalu kau rengkuh dengan pelan, sampai hilang, atau mungkin berubah."

"Berubah menjadi sesuatu yang mengagumkan, karena perbedaan itu kau gabungkan dalam satu bingkai."

Sehun tidak akan pernah lupa akan nasehat lama yang di katakan Ayah nya. Maka dari itu, saat ini dia akan memakai nasehat lama ayah nya untuk merengkuh perbedaan dirinya dengan sang istri.

Menghela sebentar sebelum masuk le dalam kamar. Sehun pun bernafas lega kala kedua mata nya mendapati Cleosa berdiri di tengah jendela. Tanpa perlu banyak aba-aba, begitu saja dia merengkuh tubuh istri nya yang mulai buncit dari belakang.

"I'm sorry, Cley."

Hening memenuhi dalam ruangan, bercampur dengan rasa hangat yang tercipta. Keduanya masih dalam posisi yang sama dalam waktu cukup lama. Sampai akhir nya Cleosa melepaskan tangan Sehun dengan paksa hanya untuk mengubah tubuh nya menjadi berhadapan. Setelah nya, direngkuh lah lagi tubuh kekar itu lebih erat.

"I'm sorry, Sehun."

Memang sederhana itu untuk menyatukan perbedaan, jika ada yang mau untuk mengalah. Atau bahkan mengalahkan ego masing-masing untuk hilang nya perbedaan itu, hingga persamaan terbentuk. Dan senyuman kembali terukir.

Sehun melepaskan pelukan nya sebentar untuk menatap wajah cantik Cleosa yang setiap hari memenuhi kepala nya.

"Aku sudah membeli parfum yang sama dengan Mr. Lewis mu. Jadi, peluk aku saja, dan nikmati aku semaumu, kapan itu aku siap. Okay Cley?"

Mau tak mau, senyuman geli Cleosa pun terbit di bibir nya. Sungguh, suami nya ini penuh akal hanya untuk merayu nya. Bolehkan dia semakin dalam untuk mencintai nya?

"Sehun." Gumam nya pelan.

"Iya?"

Cup

Cleosa mendaratkan bibirnya di bibir Sehun dengan kilat sebelum menempatkan bibir nya di telinga merah suami nya.

"I love you so much." Sehun mati kutu. Meskipun sudah beberapa bulan menghabiskan waktu bersama, tetap saja, dia akan selalu terkejut saat istri nya berubah semanis ini.

"Kau-"

"Aku tahu kau ingin lebih." Dan begitu saja Cleosa kembali mendekat untuk melumat bibir Sehun dengan lembut dan penuh cinta hingga Sehun membalasnya tanpa diminta.

Dan inilah akhir dari perbedaan Sehun dengan Cleosa. Mereka memilih untuk merengkuh perbedaan itu lalu mengubah nya bersama hingga menjadi sesuatu yang mengagumkan, hingga tanpa ragu mereka mengekspresikan nya dalam bentuk kemesraan.

"I love you more, Cleosa Jung, Cleosa Winston and forever will be Cleosa Klein."

Ruangan yang semula hening pun di penuhi tawa hangat yang menggema.

Sejati nya, bahagia itu memang sederhana. Seserdahana Sehun melihat tawa istri nya. Seserdahana Cleosa mendapat pelukan suami nya. Dan sesederhana kebersamaan yang tercipta diantara mereka.

CLEOSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang