Bersama mu, aku jadi tahu, kalau 'bahagia' memang sederhana.
Sesederhana cara mu menggenggam tangan ku untuk menyusuri jalan.Play mulmed sepanjang moment sestal:"
♧♧♧
Sudah tiga hari lamanya, Sehun dan Cleosa berada di Paris. Selama itu juga, mereka mengunjungi berbagai macam tempat romantis diseluruh penjuru kota paling romantis tersebut. Dari perjalanan sederhana yang hanya mengelilingi Alun-alun Place de la Concorde dengan berjalan kaki, lalu perjalanan yang menguras tenaga dan uang saat berkunjung ke Champ Elysee untuk membeli oleh-oleh, sampai ke perjalanan yang tak terlupakan saat mengunjungi Dans le Noir, sebuah restaurant yang menempatkan pengunjung nya dalam kegelapan untuk menikmati hidangan. Sebenarnya Cleosa sempat menolak, karena dia tidak suka dengan gelap. Tapi, Sehun membujuknya dengan kalimat-kalimat manis hingga Cleosa luluh. Alhasil, ketika sampai disana, Cleosa sama sekali tidak mau lepas dari Sehun. Bahkan duduk mereka pun tidak berhadapan. Melainkan bersampingan. Karena Cleosa takut, kalau nanti yang disebelahnya itu ada makhluk lain selain manusia. Jadi, strategi Sehun supaya Cleosa selalu menempelinya, telah sukses terlaksanakan ditempat itu.
Dan hari ini, adalah hari keempat. Hari terakhir mereka disini. Sehun membawa Cleosa untuk mengunjungi Museum Louvre untuk melihat langsung lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci. Setelah puas mengelilingi museum, mereka istirahat sejenak untuk mengisi perut di restaurant terdekat. Sekitar satu jam kemudian, tepatnya ketika senja mulai menyapa, mereka melanjutkan perjalanan menuju Pont des Arts atau dikenal juga dengan Jembatan Gembok Cinta, yang katanya bisa membuat cinta jadi abadi jika menulis inisial dengan pasangan pada gembok, kemudian menaruhnya disana dengan kunci yang dibuang jauh-jauh. Tak mau melewatkan kesempatan untuk mengikuti tradisi disana, Sehun pun sempat mampir ke toko gembok untuk membeli nya satu buah. Setelah itu, dia menuliskan sesuatu disana.
Sehun♡Cleosa
We're Perfect
Together"Sekarang, giliran mu yang menulis di sebaliknya" Cleosa sempat terkekeh saat melihat apa yang Sehun tulis. Tulisan pria itu terlalu kekanakan menurutnya. Lantas Cleosa pun meraih gembok dan spidol permanent yang ada di tangan Sehun, lalu, mulai menuliskan sesuatu.
Just us two
Cley&Sehun
^_^"So cute" Komentar Sehun ketika melihat apa yang istrinya tulis. Cleosa hanya tersenyum simpul menanggapinya. Lalu, dia memberikan gembok itu pada Sehun.
"Mau diletakan di mana?"
"Disini saja" Lalu, pria itu membuka gembok tersebut dengan kuncinya. Setelah itu, menggantungkan nya pada pembatas jembatan, kemudian menguncinya lagi.
"Selesai. Sekarang, aku akan membuang kuncinya jauh-jauh" Keduanya menghitung dari satu sampai tiga. Tepat dihitungan ketiga, Sehun membuang kunci dari gembok itu ke sungai yang ada dibawah jembatan.
Setelah itu, fokus Sehun beralih pada wanita disamping nya yang saat ini sedang menatap lurus kedepan. Sehun terkekeh ketika menyadari hatinya berdebar hanya karena melihat istrinya yang tetap cantik walau ditatap dalam kegelapan sekalipun. Lantas, dia mendekat, kemudian berdiri dibelakang Cleosa seraya memeluknya dengan erat. Cleosa tentu saja terkejut, tapi, hanya sebentar. Karena setelahnya, dia menikmati pelukan hangat Sehun.
Senja di kota Paris dengan Sehun. Adalah perjalanan terindah yang tidak pernah terbayangkan oleh Cleosa.
"Cley"
"Hmm?"
"Boleh aku bertanya sesuatu?"
"Tentu. Tanyakan saja"

KAMU SEDANG MEMBACA
CLEOSA
FanfictionKetika dia mengatakan semua keluh kesah nya secara tidak sadar, entah mengapa aku merasa seperti bertemu dengan takdir ku. "Kita diposisi yang sama" "Cleosa Winston. Kau mau menikah dengan ku?" Semuanya terjadi begitu saja, hingga aku sadar bahwa p...