Teng teng teng
Bel istirahat berbunyi , Quratu yang kini sebangku dengan Adit lebih banyak diam. Sedangkan Qalesya lebih diam lagi apalagi harus sebangku dengan Diaz. Yah yang murid baru itu loh. Baginya dengan Adit saja sudah cukup , di kelas Qalesya hanya mengenaal sebagian siswa yang sudah setahun lebih mereka berada dalam suatu ruangan
Qalesya beranggapan gak penting tau nama mereka satu persatu. Yang penting dia sudah punya sahabat nya
Quratu langsung saja ngacir keluar tanpa merapikan alat tulis nya yang berantakan di atas meja
" Sial banget dah sebangku sama toak kek dia . Gak ada rapi rapi nya . Main ngacir ae bikin gue emosian. Woi sya!! " Adit trus saja mengomel meratapi nasibnya yang sebangku dengan Quratu
Qalesya memutar badannya ke belakang Karen merasa namanya dipanggil.
" Kenapa sih dit? Muka Lo kusut banget kek gak di strika selama sebulan " Qalesya tetap diam menunggu jawaban Adit. Tapi Adit justru menatap nya saja kemudian merapikan alat tulis nya dan alat tulis Quratu
" Gue mau lapor sama pak tunas , gue gamaau sya sebangku sama sahabat Lo. Gue lebih milih duduk sendiri di pojokan ketimbang sebangku sama tuh toak " cerewet nya Adit mengalah kan cerewet nya Bu Meri hahahaha
" Bodo ah. Gue mau nyusul tuh bocah . Sekali lihat yang bening langsung klepek klepek. Nan kuy " Qalesya berdiri dan mengajak qinan yang duduk di samping meja nya. Lama Qalesya berdiri tapi dia tidak diberi jalan oleh teman sebangkunya yang baru ini. Diaz.
" Woii minggir!! Lo ga lihat gue mau keluar ha!!! Minggir deh jangan buat mood gue rusak " percuma. Percuma Qalesya ngomong kasar tapi di acuhkan begitu saja
Qalesya geram , dia menunjang bangku Diaz alhasil dia terjatuh di lantai . Semua siswa yang berada di kls 11 IPS 2 tertawa bagi mereka tak jarang Qalesya berbuat anarkis jika mood nya memburuk.
Qalesya melewati Diaz yang masih terduduk di lantai . Tatapan sinis nya tak lupa dia berikan. Kemudian qinan mengikuti Qalesya sebelum dia kenak akibatnya juga
" Jangan main main sama Qalesya bro " Adit menepuk pundak Diaz dan tersenyum meremehkan
Qalesya dan Qinan terus saja mencari Quratu. Jika anak itu sudah hilang nyari nya bakalan susah ibarat nyari jarum di dalam jerami
Sepanjang di koridor sekolah banyak sapaan cowok cowok yang diperuntukkan untuk mereka berdua . Qinan emang sedikit lambat tapi soal cowok dia bakalan cuek bahkan cuek nya sama dengan Qalesya. Quratu??? Dia selalu heboh dimana saja seperti cacing kepanasan
" Sya capek gue nyari nya , kantin ajah yuk " Qinan menarik tangan Qalesya, qalesya tak melawan karena dia juga capek
Suasana kantin benar benar ramai bahkan Qalesya dan qinan bingung mau duduk dimana. Qalesya terus saja mencari tempat duduk yang bisa di duduki hingga matanya tertarik melihat dua org yang duduk berhadapan di bangku yang paling ujung.
Qalesya dengan geram nya menarik paksa tangan nya Qinan ke arah mereka .
Brak
" Astaghfirullah kaget gue " cewek yang duduk itu kaget saat melihat siapa yang telah membuat jantung nya gregetan .
" Astga sya Lo apa apa an sih, bikin gue kaget tau gak " omel nya" Hellooo harus nya gue yg bilang Lo tuh yang apa apa an , Lo tau gak gue sama Qinan keliling nyariin lot rat ehh Lo malah asik duduk anteng di sini bareng cowok lagi . Gak ada hati yah loh " cerocos Qalesya , Quratu yang mendengar Omelan Qalesya itu berasa di omeli mamanya sendiri. Dia menutupi kedua telinga nya dengan telapak tangannya membiarkan Qalesya dengan mulut pedasnya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLES
Teen FictionBagaimana rasanya memiliki hubungan yang putus nyambung?... Rasanya memiliki pasangan yang labil? Dan bagaimana jika orang ketiga hadir di dalamnya....??