ARLES 20

273 18 0
                                    

Arkan dan yang lainnya kini berada di kantin belakang sekolah. Hari ini sekolah di free kan Lantaran ada rapat mengenai pensi sekolah untuk menyambut hari jadi SMA SAMUDERA yg ke - 45

Asta yang tabiat nya pecicilan selalu menggoda siswi yang lewat dari hadapan nya . Dengan modal siulan serta kedipan mata mampus membuat siswi siswi terpikat. Tapi jangan salah Asta bahkan belum pernah menyandang status pacaran
Percaya gak? Yah harus dong hahahah

" Pwwittf adek Abang bagi no wa dong yuhuuu shuituit " lagi lagi siulan Asta

" Ta, gue heran kapan sih Lo berubahnya. Gue sama Arkan capek tau gak lihat tingkah Lo "  protes Alan tak terima sembari meminum sprite

"Tau tuh , rasanya nih yah pengen gue cabik cabik tuh mulut terus gue lempar deh " timpal Arkan yang baru saja memesan minuman

" Ohhh jadi Lo semua dendam ke gua? Wajar sih kan gue lebih ganteng dari lo - Lo pade " Asta menunjuk Alan dan Arkan bergilir

" Ganteng pala Lo ! "

" Buriq kekgitu di bilang ganteng "

" Gantengan pak satpam nih daripada Lo "

" Astaghfirullah Lo semua jahat banget yah , ga bosan bosannya ngejek gue " Asta lalu pergi , Alan dan Arkan tercengang

Tak perlu ambil pusing palingan Asta bakal balek lagi hahaha

" Kan , gue malam ini nginep di rumah Lo yah . Soalnya bonyok gue lagi di luar negeri. Gak papa kan? " - alan

" Sans bro, Lo cam baru kenal ae"

" Haii bro gue datang lagi "

Nah kan betul ,Asta datang lagi

Arkan dan Alan sama sama cuek bahkan melirik sedikit pun tidak. Asta geram dia langsung saja mendudukkan dua orang cewek di samping kedua sahabatnya itu.
Karena merasa ada pergeseran Arkan menoleh ke samping . Kaget. Saat Qalesya kini ada di sampingnya

" Loh? Kok di sini sya? " Tanyanya heran

" Tuhh " qalesya menujuk ke arah Asta dengan dagu nya

" Nan Lo mau makan apa? " Tanya Alan. Sementara yang ditanya celingak-celinguk ga tentu. Aneh.

" Qinan Lo kenapa sih ? " Qalesya merasa ada yang aneh dengan qinan. Dia lalu menggenggam tangan qinan yang duduk di hadapannya alias di samping Alan
Qalesya kaget dan langsung menatap qinan . Tangan qinan dingin dan sedikit basah. Qalesya tau itu tandanya apa

Apa yah????

" Hmm kan, gue sama Qinan balik ke kelas dulu yah "

" Lah kok cepat sih "

" Anu itu loh hmm anuu--" Qalesya gugup

" Qalesya tembus ha iya tembus,jadi kami duluan yah kan " Sial. Qinan buat malu qalesya.

" Huahahahha tembus Lo sya? Mana coba? "
Arkan lalu menatap tajam Asta yg sekata-kata

" Santai mas bro, peach "

" Jadi gimana Lo mau ke kelas kalau tembus gitu? "

Skakmat

Qalesya terus saja menggerutu dalam hati. Bisa bisa nya dia dijadikan kambing hitam padahal niat nya menolong Qinan. Qinan sendiri tampak bingung mencari jawaban saat gini pikiran nya tidak bisa di ajak kompromi

" Nanti gue meluk Qalesya dari belakang ajh kan. Udah deh gaush Banyak nanyak " qinan berdiri dan berjalan mendekati Qalesya. Di bimbing nya qalesya berdiri kemudian Qinan memeluk Qalesya dari belakang. Arkan dan Alan yang melihat tingkah kedua sahabat itu hanya senyum terheran-heran

ARLESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang