ARLES 10

377 24 0
                                    

Qalesya dan Quratu kini berada di loteng sekolah. Menurut mereka lebih baik di sini daripada di toilet yang bauk nya tak terkira.
Mereka duduk di pinggir dengan kaki yang dibiarkan melambai-lambai di bawah.

Qalesya menunduk mengingat kembali perkataan Arya. Hatinya sakit tak tau harus berbuat apa apa. Sampai kapan dia mendam perasaannya sendiri? Lagi?

" Sya Lo kalau ada masalah bisa cerita ke
  gue. Gue tau sya Lo lagi ada masalah kan?
  Yah walaupun Lo belum siap buat cerita" Quratu menepuk bahu qalesya

Qalesya hanya menggeleng kan kepalanya. Dia sadar dia belum siap untuk cerita.
Quratu memaklumi nya , mungkin sahabat nya ini butuh waktu.

" Rat gue dah gak tahan" Qalesya membuka suaranya yang dari tadi hanya diam

" Maksud Lo? Sya udah deh Lo cerita aja . Lo
  nganggap gue sahabat Lo kan? " Tanya nya yang di jawab anggukan dari qalesya

" Rat gue rindu Sasha. Sasha sahabat lama
gue rat gue gak tau gimana kabarnya.
Cuma sama dia gue bisa terbuka Rat. Gue
hiks gue ga kuat lagi hikks" qalesya menangis

Quratu yang tak tahan melihat sahabatnya yang terlihat begitu rapuh langsung memeluk nya. Quratu bisa merasa kan badannya yang bergetar akibat tangisan qalesya dan bajunya yg basah

" Sya sabar yah ,Lo jangan nangis gitu dong
  gue gak kuat nengoknya. Dan gue gak tahu
  sya soal sahabat Lo itu . Emang dia
  kemana?" Tanya Quratu

" Dia ke Milan rat. Jauh banget kan? Dia
  pergi karena hatinya sakit. Apa gue hiks
  buat dia terluka yah hiks  tanpa gue
  sadari?" Tangisnya tak berhenti henti

" Menurut gue sya bukan Lo tapi ada orang lain . Yaudh sih ah jangan nangis mulu cengeng banget sihh Lo "

" Aduhhhh sakit bego " qalesya memegang kepalanya yang di lotak Quratu

" Ekhemm" deheman seseorang membuat kedua gadis itu mengalihkan pandangannya

Sesaat mereka berdua terdiam melihat siapa yang berdiri di ujung pintu loteng itu
Perlahan dia berjalan mendekati kedua gadis itu. Pandangan nya tertuju ke gadis dengan mata sembam itu

" Lo kenapa? " Tanya nya

" Apaan sih? Kepo Lo" ketus qalesya

" Lo Arkan kan? " Tanya Quratu

Yah cowok itu adalah Arkan. Arkan bisa melihat wajah gadis ini terlihat kusam akibat bekas tangisannya. Bahkan matanya sembam dan sedikit membengkak

Arkan menghapus jejak air mata yang masih tertinggal itu. Lantas membuat Qalesya diam membeku sementara Quratu pergi meninggalkan mereka berdua karena dia mendapat pesan dari qinan

" Sya Lo kenapa? Ada masalah? Cerita ke
gue" suara Arkan yang lembut itu membuat pertahanan qalesya luluh,air matanya keluar lagi

Arkan memeluk qalesya membiarkan nya menangis sepuasnya di dadanya. Rasanya sakit melihat orang yang kita cintai nangis di hadapan kita dan kita tidak bisa berbuat apa-apa. 

" Gue rindu Sasha" gumam qalesya yang masih bisa di dengar Arkan

Arkan tak mengerti maksudnya apa. Kemudian Arkan berpikir jika qalesya rindu dengan adiknya.

" Sya ikut gue yok," qalesya mengadahkan kepala nya dan menatap Arkan dengan jarak yang sangat dekat. Dia bisa melihat dengan jelas lekukan wajah pria yang di cintai nya sejak dulu.

Arkan lalu membimbing qalesya berdiri dan membawanya pergi dari loteng. Mungkin dengan sedikit usaha bisa mengembalikan senyuman gadis nya

Gadisnya?

ARLESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang