ARLES 25

239 14 2
                                    

Zona persahabatan itu jauh lebih baik daripada zona percintaan

-qalesya-

Qalesya melihat tas di samping bangku nya ,itu bukan tas Quratu melainkan qinan. Qalesya merasa perih di dadanya , sesak, dia tau Quratu gak mau lagi berteman dengan dirinya.
Qinan maju mengambil ahli tas nya dan memindahkan nya ketempat semula , Quratu memberontak terjadi aksi tarik-tarikan , Qalesya mendekati mereka melerai , jangan sampai persahabatan mereka hancur.

" Nan , rat udah dong gausah berkelahi gini"

" Udah deh Lo diem aja , gue gak mau sebangku sama orang yang gak nganggap kehadiran gue mending gue pergi yah kan" itu Quratu ,kata katanya sangat menyakitkan

" Rat!!! Lo apa-apa an sih , Qalesya itu sahabat kita Lo gak seharusnya ngomong gitu!!!! Lo lupa kita dah bersahabat lama ha!!! " Qinan membentak kesabarannya habis melihat tingkah Quratu yang kekanak-kanakan.

" Kok Lo nyalahin gue sih nan , iya gue tau kita sahabat tapi dia nganggap kita gak? Cihh gue rasa sih egk " Quratu melipat tangannya di dada dan melirik sinis Qalesya.

" Rat maafin gue , gue tau gue salah gue gak jujur gak mau berbagi masalah sama kalian tapi please rat gue belum siap buat cerita gue gak gampang terbuka sama orang lain"

" Lo lihat nan lihat !!!!!! Dia bahkan bilang kita orang lain , itu yang namanya sahabat ha!!!!! " Quratu emosi ketika kata orang lain keluar dari mulut Qalesya yang diperuntukkan ke dia dan qinan

"Ma-af gu-ue gak maksud gi-t -u "

" Sya Lo nganggap kita orang lain? " Tanya qinan pelan sebenarnya dia merasa tersinggung tapi mengikuti kemarahan pun tidak bagus juga

" Enggak nan kalian sahabat gue , gue gak maksud gitu sumpah nan sumpah " Qalesya mengangkat jari tengah dan jari telunjuk nya , matanya berkaca-kaca

Qinan memeluk Qalesya , entah kenapa dia merasa ada sesuatu yang sangat berat menimpa sahabat nya ini. Qinan tau Qalesya menganggap mereka sahabat bahkan disaat Quratu bertengkar dengan sesil Qalesya lah yang maju paling depan membela sahabat nya

" Gue tau sya gue tau Lo memang sahabat kita " gumam qinan sembari memeluk Qalesya

" Please nan maafin gue , gue gak mau kehilangan sahabat gue lagi man hikss "

Qinan tak paham , kehilangan sahabat? Lagi? Apa maksudnya?

Quratu merasa tersentuh rasanya dia ingin ikut kedalam pelukan itu tapi egonya terlalu besar , Quratu pergi daripada menyaksikan mereka membuat dadanya sesak

Qinan dan Qalesya melepas pelukannya , mereka Melihat seisi kelas yang juga sedang menatap mereka.

Duh malu banget dahh  . Batin qinan

" Terus Quratu? " Tanya Qalesya

" Selow entar tuh anak bakal baik lagi " qinan kini duduk di samping Qalesya biarlah hanya sehari pikirnya

Tring

Notif chat Qalesya berbunyi , dia rogoh nya saku nya dan mengambil ponselnya ternyata pesan dari Arkan

ARLESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang