ARLES 42

161 12 0
                                    

Aku benci tertawa lepas jika itu mengantarkan air mata untuk ku.

Gadis bertubuh mungil,berbaju kaos lebih besar dari tubuhnya sedang duduk bersila di teras rumahnya . Angin sepoi-sepoi menemani nya , membuat beberapa helai rambut nya ikut seirama dengan arah angin.

" Ratu!" Teriak seseorang.

Gadis itu Quratu , dia mencari asal suara yang sudah mengganggu waktu santainya. Oh ternyata tetangga nya.
Gadis yang berteriak itu perlahan mendekat kearahnya,tanpa ba-bi-bu dia langsung duduk tepat di samping Quratu.

" To the point," ujar Quratu sembari meliriknya malas.

" Oke, gue juga ogah lama-lama disini." Balasannya sambil mengibaskan rambutnya.

" Buruan," ketus Quratu.

" Hehe gini Rat, gue sekelas sama Sasha terus gak sengaja gue lihat foto ini di galerinya dia," jelas tetangganya itu, Santi.

" Foto ini mana? Lo gak nunjukin apa-apa ke gue," kesal Quratu.

" Makanya santuy Rat. Nih." Santi menyodorkan ponselnya.

"OMG! INI BENERAN SI SASHA?!" Teriaknya.

Santi mengelus kesal telinga nya yang pekak akibat teriakan Quratu. Dia memandang kesal Quratu lalu menyimpan ponselnya kembali.

" Eh-eh kok di simpan sih . Gue mau lihat San ,sini, " Ucap Quratu.

" Habis , telinga gue budeg gara-gara Lo, teriak gak nanggung-nanggung."

" Sorry sorry, tapi dia sama siapa?" Tanya Quratu penasaran.

" Nah tuh dia mau gue tanyain. Tuh cowok si Arkan ,setau gue--"

" WHAT! ARKAN! ARKAN PACARNYA SAHABAT GUE?" lagi-lagi Quratu berteriak.

"Bangke! , Diam lo! Jangan potong omongan gue Ratuuuu," ujar Santi geram .

" Lagian gue kaget san, tuh cowok pacar nya Qalesya. Gue harus kasih tau dia, Lo kirim ke wa gue ,buruan," Perintah Quratu .

Tin

Suara ponsel Quratu berbunyi, buru-buru dia melihat dan langsung mengirimkan ke Qalesya. Pikirnya sudah saatnya Qalesya lepas dari pacarnya itu.
Quratu tak mempedulikan lagi Santi yang masih duduk di samping nya,dia lalu mencari kontak seseorang dan menekan ikon berbentuk telepon itu.

"Apaan?" Sapa seseorang di balik telpon itu.

" Gue mau Lo jujur, sekarang Lo sama Arkan lagi dimana?"

Sesaat tak ada jawaban, Quratu menunggu jawabannya.

" Please As gue butuh bantuan Lo,gue dah gak sabar lagi sama sikap sahabat Lo itu,gue tau dia masih berhubungan sama Sasha kan? Please As kasih tau gue," mohon Quratu dengan mimik memelas walau Asta sama sekali tak bisa melihat itu.

" Iya gue sherlok." Panggilan terputus.

Tanpa Quratu sadari,Santi sudah tidak ada lagi di posisinya dan dia tidak peduli.
Dengan tergesa-gesa Quratu mengambil kunci motornya,namun sesaat dia teringat akan lupa sesuatu.

ARLESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang