ARLES 37

194 13 2
                                    

Buat hari ini aku tertawa hingga aku lupa kalau aku kemarin terluka.

Diaz dan Qalesya kini berada di mall arena permainan. Qalesya ngotot minta kesini gak mau pulang dulu katanya. Hari hampir senja tapi mereka belum kembali juga.
Sudah puluhan chat dari Arkan dia abaikan , puluhan telpon dari Arkan dia abaikan juga.

Qalesya ingin harinya ini khusus untuk dia dan Diaz,teman yang selalu ada disaat dia terpuruk.

" Yas gue pengen Lo main tuh game terus dapetin tuh boneka yang imut itu " pinta Qalesya sembari menunjuk ke permainan yang dia maksud.

" Siap bos . " Diaz memberi hormat ke Qalesya dan berjalan ke tempat yang di maksud tadi.

Diam diam Qalesya tersenyum ,dia sangat suka dengan semua sikap Diaz kepadanya.
Diaz menggesek kartu permainan nya dan mulai menggerakkan tombol control nya , perlahan diaz mengarahkan pencapit ke boneka yang di idamkan Qalesya dan .... Hap.
Dapat. Dengan hati-hati Diaz mengarah kan pencapit boneka itu ke arah lubang yang sudah di sediakan dan ....yess berhasil.

" YEAHHH DAPAT YUHUU ,IHH IMUT BANGET ASTAGGA !! " teriak Qalesya heboh Sangking senangnya.

" Senang amat neng " ucap Diaz.

" Iya dungs , gue tuh dah lama pengen dapetin nih boneka tapi gak bisa." Ucapnya sambil memanyunkan bibirnya. Duhh imutnya.

" Kenapa?" Tanya Diaz sambil tersenyum melihat Qalesya yang seperti tengah mengadu ke ayahnya.

" Gue gak bisa main heheh." Jawabnya dengan senyum lebar selebar-lebarnya.

" Pulang,dah sore. Cowok Lo pasti marah banget sekarang. Gue males bertengkar." Ajak Diaz dan meraih tangan Qalesya membawa nya keluar dari mall itu.

Cukup sudah hari ini.

Diam-diam Qalesya mengambil ponselnya dan memotret tangan nya yang di genggam Diaz, Qalesya tersenyum , hatinya berdesir melihat hasil fotonya.
Dengan cepat Qalesya menyimpan dan menyembunyikan foto itu agar Arkan tidak tau ,dia sangat tidak rela jika foto itu di hapus.

Seenggaknya ada foto yang bakalan jadi bukti kalau kita pernah sedekat ini. Batin Qalesya.

Sesampainya di rumah , Qalesya melihat ada motor Arkan terparkir rapi di halaman rumahnya.

" Gue anterin ke dalam ya"

" Eits ga usah . Gue bisa sendiri kok "

" Yakin? " Tanya Diaz ragu.

" Ih yakin lah ,Uda sana balik. And thanks for your time " ucapnya sambil tersenyum malu.

" Gausah sok imut,jijik gue lihatnya" Diaz langsung menggas motornya sebelum Qalesya mengeluarkan suara toak nya itu yang bahkan lebih toak dari suara Quratu

Seketika ekspresi Qalesya berubah masam. Dia menarik nafas dalam-dalam dann...

" KURANG AJAR LO DIAZ MONYETTTTTT!!!!!! "  Teriak nya kesal dan segera memasuki rumah .

" ASSALAMUALAIKUM YANG GAK JAWAB JOMBLO SEUMUR HIDUP" teriak nya lagi.

" Astaga sayang ngucapin salam itu yang benar. " Tegur citra yang lagi duduk di sofa ruang tamu.

ARLESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang