ARLES 34

240 15 0
                                    

Mungkin aku hanya sementra tempat bersandar mu saat kau jenuh dengan nya.

Pagi ini  Qalesya dan Diaz berangkat sekolah bareng. Tentunya itu membuat siswa yang lainnya heboh apalagi yang gak punya kerjaan ,kerja nya itu mencibir kehidupan orang lain.

Dasar warga +62

Qalesya acuh , dia memasang earphone nya berjalan melewati koridor dengan santai sembari bernyanyi kecil. Diaz tersenyum geli melihat Qalesya . Satu yang dia suka dari diri Qalesya. Apa tuh??  Bodo amat sama apa kata orang.

Diaz melihat tiga siswa berjalan mendekati mereka , dua diantaranya seperti tengah bertengkar yang Diaz tau pasti bertengkar hal yang gak penting. Sementara satu nya lagi berjalan dengan ekspresi datar tatapannya menusuk ke arah gadis yg kini berjalan di samping nya.

Diaz menyiku pelan lengan Qalesya,hingga gadis itu tersadar." Mantan Lo tuh " diaz menunjuk menggunakan dagunya.

" Tau ah ,biarin aja. " Qalesya memasang kembali earphone nya.

Kini posisi siswa yang katanya mantan Qalesya tak lain adalah Arkan berdiri menghadang jalan mereka berdua. Alis Diaz bertaut , memandang Arkan aneh.
Arkan tak peduli ,kini tatapannya hanya untuk Qalesya bukan untuk cowok yang sok jadi pahlawan itu.

Hahah Gaush ngegas Ar

" Sya aku mau bicara sama kamu. Bisa? " Ujar Arkan lembut , sesekali melirik cowok yang berada di samping Qalesya.

Ganggu banget dah nih kutil. Batin Arkan.

Qalesya melihat Arkan sebentar,terus dia melepas earphone nya. " Kenapa sih ,setiap Lo jumpa sama gue selalu aja mau ngomong sesuatu. Gak bosen apa? " Balas Qalesya tak enak.

Diaz menahan senyumnya ,mau tertawa takut dosa hahah. Lihat saja gimana ekspresi Arkan kini.

" Tapi aku serius sya " Arkan tetap sabar.

" Maksud Lo gue becanda gitu? Yas emang gue nampak becanda gitu? " Qalesya bertanya dengan jahil nya ke Diaz.

Diaz menggeleng geli. " Enggak kok ".

Emosi Arkan benar benar terpancing. Apalagi melihat muka si kutil itu ihh rasanya pengen dia cincang saja terus di jual sama orang.

Jiwa psikopat euuu.

" Gue serius sya!!! Lo kenapa sih gak pernah ngerhargain gue ha!!! Gue cuma mau ngomong smaa Lo!! " Arkan tak bisa lagi menahan emosinya.

Qalesya terlonjak kaget ,dia sangat takut dengan yang namanya dibentak.

Diaz tergerak ingin mendarat kan pukulan di wajah sok ganteng itu .

" Jangan yas " Qalesya menahan lengannya membuat keinginannya terurung. " Lo maunya apa sih? Lo mau ngajak gue balikan? Itukan ? Jawaban itu kan yang mau Lo dengar " telak Qalesya.

Arkan diam menunggu kalimat selanjutnya. Qalesya mendekat bahkan sangat dekat. Ujung sepatu mereka bertemu , Qalesya memandang lekat Arkan tatapan yang penuh dengan rasa sakit.

" ENGGAK. itu jawaban gue. Gue gak mau balikan sama orang yang bahkan hatinya gak tau mau sama siapa. Lo egois Kan,Lo dengan enaknya campakin gue,terus sekarang Lo tanpa rasa bersalah, datang seenak jidat Lo ngajak gue balikan. Lo tau? Hati gue sakit Kan saat Lo ngajak gue balikan tapi Lo sama Sasha?? Bahkan kalian terlihat sangat dekat. Jadi kasih tau sama gue dari sisi mana gue mandang Lo supaya gue mau balik sama Lo ha!!!! KASIH TAU BANGSAT!!!!!! " Qalesya memukul dada Arkan kuat. Pukulan nya benar-benar kuat sampai menimbulkan rasa nyeri di dada Arkan tapi itu tak sebanding dengan rasa sakit yang telah ia berikan.

ARLESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang