Entah ini cinta atau kebodohan , yang menerima mu kembali atas semua luka yang ada.
Sudah satu harian penuh mereka berada di rumah Qalesya dan untungnya kedua orangtuanya sedang sibuk di kantor jadi kemungkinan akan lembur.
Kerjaan mereka tak luput dari yang namanya nonton tv dengan beragam gaya duduk.
Qalesya dengan kaki di atas sandaran sofa sementara kepalanya bergantung mengarah lantai dengan rambutnya yang tergerai bebas. Quratu duduk ala preman pasar sambil mengunyah cemilan yang dia gak tau punya siapa. Posisi Qinan paling mantap , rebahan di lantai dengan paha Alan sebagai bantalnya.
Mereka dekat yah Thor?
Arkan dan Asta posisi paling menjijikkan dimana Arkan yang duduk di sofa dan Asta berada di pangkuannya. Arkan terus menolak tapi Asta kekeuh mempertahankan posisi ternyaman nya.
" Asta yah ampun malu gue ah. Turun gak Lo!. Gak risih apa ,batang ketemu batang gitu." Gerutu Arkan yang tak sadar akan ucapannya.
" Ish Arkan ngomong nya vulgar banget dah " sambung Qalesya .
Yah seperti nya hubungan mereka membaik.
" Eh sya tuh leher ga capek apa Lo gantungin mulu. Gue aja lihatnya ngeri. Emang pala Lo ga pusing nonton tv terbalik gitu. Nanti Lo malah lihat kepala di bawah kaki di atas." Gerutu Asta yang tetap berada di pangkuan Arkan.
Lah bapaknya Asta kali yah ,di pangku mulu.
" EhbayigorilaLodiemajadeh! Kepala yah kepalaguekok. Yang sakit juga gue. So lo diem aja disitu, udahnumpangnonton,ribut lagi! " jawab Qalesya kesal dengan tempo cepat layaknya seperti kereta api saja.
Sehingga Asta hanya mendengar blabalabala saking cepatnya tuh mulut ngomong.
"Astaga sya tuh mulut di rawat dikit napa main cerocos ae Lo. Kagak tau gue apa yang lo bilang , kalau gue jadi guru bahasa Lo udah gue buat nilai Lo kepala tiga."
Qalesya geram , hendak mencakar muka Asta yang katanya ganteng kayak manurios. Belum sempat Qalesya bergerak , sepasang tangan memegang kaki Qalesya yang berada di atas sofa itu , dia bergerak dan kini duduk di samping Qalesya. Yang tadinya kepala Qalesya berada di bawah kini berada di pangkuan cowok itu ,siapa lagi kalau bukan Diaz.
" Leher Lo gak sakit kekgitu? Hum? " Diaz bertanya sambil mengelus lembut rambut Qalesya.
Qalesya hanya menggelengkan kepalanya, seketika ngntuk menyerang nya . Qalesya melihat Arkan yang juga menatap nya , perasaan nya jadi tidak enak. Salah kah dia sedekat ini dengan Diaz semenjak apa yang telah mereka bicarakan tadi di kamar Qalesya.
" Bentar, gue mau ke Quratu dulu " Qalesya berdiri dan mendekati Quratu. " Woi gaes , Lo sibuk amat sama mantan cemilan gue yang udah Lo rebut." Quratu meliriknya sekilas kemudian menaikkan bahunya " gak jelas."
" Ihhh ratu loh tuh ya ,kacangin gue. GUE GAK SUKAAAAAAAA " teriak Qalesya tepat di telinga Quratu. Karena ingin menutupi telinga nya , Quratu harus rela cemilan nya berceceran di lantai.
Makanan ku .
" Rese banget sih Lo kambing hutan!"

KAMU SEDANG MEMBACA
ARLES
Fiksi RemajaBagaimana rasanya memiliki hubungan yang putus nyambung?... Rasanya memiliki pasangan yang labil? Dan bagaimana jika orang ketiga hadir di dalamnya....??