ARLES 36

199 15 0
                                    

Bisakah pikiran dan hati ini tidak selalu tertuju padamu?

Qalesya berjalan santai mengelilingi koridor sekolah yang masih sepi ini. Sesekali siswa lain  menyapa nya yang di balas senyuman tipis dari Qalesya. Qalesya itu gak pande ramah sama orang lain loh.

Di kelas , Qalesya lah murid yang pertama datang. Bahkan bel masuk akan berbunyi 10 menit lagi tapi masih baru dirinya yang berada di kelas ini. Sungguh mereka terlalu santuy.

Langkah kaki terdengar di telinga nya , mengharuskan dia menoleh ke arah pintu, mengira-ngira siapa yang datang setelah dirinya.

Oh ternyata Diaz.

" Tumben Lo datangnya lama " ucap Qalesya.

" Tadi nganterin pacar dulu lah sya baru kesini. " Jawab Diaz sambil tersenyum jahil.

" O"

Qalesya menyibukkan dirinya dengan ponsel miliknya,membuka dunia orange nya yang akhir-akhir ini membuatnya halu tingkat dewa.

" Baca apaan sih ? " Tanya Diaz seraya mendekati Qalesya.

" Jangan ganggu deh ." Ketus Qalesya.

Diaz terdiam tak ingin mengganggu gadis yang di samping nya ini.
Karena merasa tak ada suara lagi, Qalesya menoleh ke Diaz terlihat cowok itu juga sibuk dengan ponselnya.

" Lagi chtan ma doi nih ceritanya?" Goda Qalesya.

" Ho'oh. Lo tau gak? Gue ngerasa pilihan terakhir gue tuh sama Yana. Gue ngerasa dia tuh beda dari yang lain." Ucap Diaz antusias.

" Terus? "

" Yah gak tau,gue rasa emang Yana pacar terakhir gue. Doain yah "

Qalesya tersenyum dan mengangguk.
Entahlah dia tidak tau harus berkata apa lagi.

" Lo sama Arkan gimana? " Tanya Diaz.

" Gak gimana-gimana. Gitu-gitu aja kok."

" Berantem? " Tebak Diaz.

Qalesya menghela nafas, memejamkan mata dan mengangguk seraya membenarkan pernyataan Diaz tadi.

" Gak bosen apa berantem terus? Baru juga balikan."

" Lo aja yang gak peran utamanya ngerasa bosen denger cerita gue , apalagi gue yang jadi pemerannya."

" Sabar sya, kalau Lo gak tahan udh lepasin,jangan di paksa. " Saran Diaz sambil mengelus lembut punggung Qalesya.

Qalesya tersentuh akan sentuhan itu, sentuhan yang selalu menenangkannya memberi nya akan rasa nyaman.

" Gue sama Arkan tuh dah lama. Putus gitu aja sama aja sia-sia."

" Dengerin gue ya sya,lamanya suatu hubungan itu gak menjamin kebahagiaan di dalamnya. Kalau Lo makan hati terus apa itu namanya bahagia? "

Qalesya menggeleng kan kepalanya.

" Pertahankan yang bisa bikin Lo bahagia, lepaskan yang membuat Lo terluka." Diaz menangkup wajah Qalesya dengan kedua tangan nya berada di pipi Qalesya. Kontak mata terjadi, Qalesya memandang lekat ke arah Diaz,mencari kebahagiaan nya. Dapat? Jawabnya iya.

ARLESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang