ARLES 39

184 17 0
                                    

Cinta itu kata lain dari sakit hati.

Sudah seminggu semenjak kejadian kemarin, Qalesya dan Arkan tak ada komunikasi lagi. Entah apa hubungan mereka saat ini. Kata putus bahkan tidak keluar dari mulut kedua pasangan itu.
Qalesya sudah bingung mau gimana lagi bahkan sudah tiga hari ini juga Diaz tidak ada kabar.

Qalesya uring-uringan gak jelas di kamarnya. Tidak ada kabar dari Arkan dia merasa baik-baik saja, tapi kenapa sudah tiga hari Diaz tidak mengabarinya dia sudah sangat bosan.

" Gue kenapa sih jadi mikirin Diaz. Ayoklh sya Diaz itu dah punya cewek dan Lo bukan siapa-siapa nya dia. Cowok Lo itu Arkan dan Lo hanya sayang sama dia yah hanya dia. " Qalesya berbicara sendiri sambil menatap pantulan dirinya di cermin.

Ting

Ponsel Qalesya berbunyi menandakan ada pesan yang masuk. Dengan malas Qalesya menghempas badannya ke tempat tidur dan merogoh ponselnya di bawah bantal.

Arkan
Sya ada yang mau aku omongin

Apa?

Caffe alam ,jam 8 aku jemput.
(Read)

Qalesya tak ada niat ingin membalas,entah apa yang akan di bicarakan pacarnya itu.
Dia melirik jam dinding,sudah pukul lima sore , badannya sangat capek ,letih.

" Badan gue apek banget dah, perasaan di sekolah gue duduk manis aja ,gak kayak Quratu keluyuran sana-sini. " Gerutu nya.

"HELLO EPRIBADII QURATU YANG BAIK HATI DATANG LAGI ".

Sungguh Qalesya amat kesal sudah menyebut nama itu hingga dia bisa datang kesini.

Panjang umur buat Quratu.

" Kenapa?".

"Ck. Sok sadis Lo. Gue bosen di rumah. Pas gue di rumah gak ada orang yauda deh gue capcus ke rumah Lo aja. bagus gak?"

" Bagus buat Lo,derita buat gue. " Qalesya berdiri dan mengambil kaos besarnya yang tergantung di balik pintu lalu memakai nya.

" Lo jadi orang gaush sok sadis deh sya. Lihat nih gue ,selalu senyum kemanapun gue pergi. Gue punya banyak teman dan gue selalu ramah sama semuahmmptttt .....akhh Qalesya kamprthmpppp " Quratu bergumam tidak jelas. Bagaimana tidak? Qalesya sudah mendorong tubuhnya ke tempat tidur dan langsung menimpa wajahnya dengan bantal.

" Mampus Lo rat. Heboh banget sihh . Makan tuh hahah pengap kan Lo hahahha " Qalesya terus menekan bantal ke wajah Quratu.

"Qlasyhmpptlt guhmptp bunuh Lo hua...Hua..hoshh.. hoshh. Sesak astagga."

" Hahahah . Makanya jangan bawel."

" Bangsat." Quratu membenahi rambutnya yang sudah acak-acakan. Dia dendam dengan Qalesya. Lihat aja akan dia balas .

" Oh iya gue lupa. Rat ,Arkan ngajak gue keluar nanti malam"

" Buat?".

Qalesya mengangkat bahunya. " Gue gak tau. Katanya dia mau ngomong sesuatu."

" Sya,plis putus aja deh. Lo tahan banget sama dia ,sifat nya itu loh bikin makan darah. Lagian lo dah tau dia masih sering jumpa sama Sasha , apalagi sih yang mau di pertahankan." Quratu benar-benar kesal dengan sahabatnya ini.

ARLESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang