Setelah acara makan-makan tadi,kini Qalesya dan Arkan berada di sebuah danau . Mereka duduk di tepian danau dengan beralaskan sendal masing-masing." Gak terasa ya, dah banyak liku-liku yang kita lewati," Ucap Arkan.
" Apaan sih! Alay banget pake liku-liku segala," Jawab Qalesya sambil terkekeh geli.
Arkan berdecak sebal , Qalesya menghancurkan suasana romantis ini, padahal sudah banyak kata-kata yang dia siap kan untuk malam ini. Arkan merubah posisinya, merebahkan tubuhnya di atas rumput dan menjadikan paha Qalesya sebagai bantalan nya.
" Arkan bangun gih , malu tau di lihatin orang," Seru Qalesya sembari mengangkat kepala Arkan dari pahanya, tapi percuma tenaga Arkan jauh lebih kuat. Bahkan untuk mengangkat kepalanya saja Qalesya tidak bisa. Sungguh payah.
" Bodo amat sya sama orang. Sekarang cuma ada kita berdua. Udah nikmati aja."
" Yah enak di kamu Bambang. Aku yang dilihatin orang. " Gerutunya.
" Bodo amat."
Qalesya diam, Arkan tak akan mau mengalah. Perlahan jarinya menyisir rambut Arkan,membuat kesan nyaman ke cowok itu. Qalesya tersenyum sendiri, mengingat bagaimana hubungan mereka, bagaimana sabarnya menghadapi Arkan , jika di mata sahabat nya , itu bodoh tapi bagi Qalesya itulh dia , itulah caranya .
" Kamu mikirin apa hem? " Tanya Arkan dengan tangan yang mengelus pipi Qalesya.
" Eh ... itu,aku kepikiran sama sahabat aku. Apa aku kehilangan mereka? " Lirih nya.
Arkan bangun, duduk menghadap Qalesya dan memegang bahu gadis itu.
" Aku janji bakal buat kalian baikan lagi. Percaya sya,kamu sahabat mereka,ga bakal lama lagi kalian juga baikan," Tutur Arkan.
" Tapi aku takut Kan, bahkan Sasha sahabat aku kian kan? Tapi sekarang?..... asing," Jawab Qalesya.
Terdengar di telinga nya, Arkan menghembuskan nafasnya . Perlahan ,Arkan membawa Qalesya kedalam pelukannya , mengelus lembut punggung Qalesya.
" Yang ," panggil Qalesya dengan suara yang memelan.
" Apa hem? "
" Makan yuk,lapar nih , " Tutur Qalesya sambil mengusap perutnya.
" Astaga bukannya tadi kita makan di rumah sya? "
" Iya , tapikan aku lapar lagi Arkan."
" Itu perut apa tong? "
" Oh jadi kamu gak mau gitu! " Cetusnya.
Arkan menggaruk rambutnya , " iya-iya kita makan. Giliran di bilang gendut gak terima. Dasar cewek."
" Giliran cewek nya mintak ini itu keberatan. Dasar cowok." Balas Qalesya.
" Apaan dah , gak nyambung." Arkan tertawa.
" Udah ayok ah," Qalesya menarik tangan Arkan dan menyeret cowok itu agar lebih cepat berjalan.
*****
Diaz dan Yana kini berada di cafe alam. Cafe favorit Qalesya dan sekarang favorit Diaz juga. Entah kenapa dia suka ketempat ini , padahal sebelum mengenal Qalesya, Diaz punya tempat tongkrongan sendiri.
" Makan Di,jangan dilihatin mulu," tegur Yana.
Diaz diam,dan langsung memakan makanannya.
Pintu cafe itu berbunyi , menandakan ada pelanggan yang datang. Diaz menoleh, tepat. Saat matanya langsung bertemu dengan mata Qalesya. Terjadi kontakan mata , hingga Qalesya memalingkan wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLES
Подростковая литератураBagaimana rasanya memiliki hubungan yang putus nyambung?... Rasanya memiliki pasangan yang labil? Dan bagaimana jika orang ketiga hadir di dalamnya....??