04. Payung

15.4K 2.1K 242
                                    

Coba tebak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Coba tebak. Negara apa yang paling rajin dan waspada?

***

Rinai hujan di luar tidak berubah banyak sejak Hafa datang dengan hoodie menudungi kepalanya. Ia memarkirkan sepeda di sudut paling terpencil dari parkiran, di bawah pohon Tatsebuya berbunga kuning, kemudian berlari masuk dan melepas jaketnya. Basah. Ia sampai harus mengibas-ngibaskan dan memeras ujungnya dahulu sebelum menggantungnya di sudut dapur.'

"Kehujanan juga, Teh?" Seseorang menyapa, seorang gadis pendek, kurus, berambut pendek di bawah telinga, memakai kemeja kotak-kotak kebesaran dan celana yang lututnya sengaja dirobek. Benar-benar. Setiap melihat celana itu, muncul gejolak tak tertahankan dalam diri Hafa untuk menjahitnya. "Kenapa nggak neduh dulu?"

"Tanggung." Hafa mengelap tangannya yang basah ke sisi bajunya, kemudian membuka loker. Ia membutuhkan seragam. Kemeja putih, rompi hitam, dan ikat kepala hitam dengan logo York. "Kamu tumben datang ke sini pagi-pagi?"

"Nggak ada jadwal kuliah hari ini."

Lalu sunyi. Sementara Hafa memasang rompinya, gadis itu, dengan nametag Yurina di dadanya mengeluarkan buku-buku tebal dari dalam tas, menumpuknya di atas salah satu meja. Dia pasti mencuri waktu untuk mengerjakan tugas lagi.

 Dia pasti mencuri waktu untuk mengerjakan tugas lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makalah lagi, Yu?"

Namanya Yurina, panggilannya Yui. Dan terkadang, Hafa iri dengannya. Sama-sama ditinggalkan orangtua di usia muda membuat keduanya harus hidup mandiri, mau tidak mau. Hafa, yatim piatu, dan Yui yatim yang ayahnya menikah lagi lalu lupa dengan keluarga lama. Buruk. Namun setidaknya ia masih memiliki harta yang ditinggalkan sang ibu. Ia masih dapat menyambung kuliah dengan disambi bekerja paruh waktu

Hafa tidak punya kemewahan itu. Selain hutang, ayahnya pergi dengan tidak meninggalkan apa-apa. Ibunya harus bekerja keras sampai sakit. Dan ayah tirinya tidak peduli.Ia hanya punya Ayres dan Ayres hanya memilikinya. Dan semua yang ia lakukan, yang ia tempatkan di atas kepentingan sendiri, semuanya untuk Ayres.

"Proposal skripsi, Teh. Kejam banget dosbimnya suruh revisi terus!"

"Untung kamu mah, bisa kuliah, nanti kerjanya juga lebih enak. Enggak kayak Teteh." Sambil menenteng satu buah kresek hitam, Hafa berjalan mendekat, kemudian menarik kursi di depan Yui.

The Tale of Rain [RE-POST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang