♥DafaRafa #3♥

24.8K 350 5
                                    

Rafa dan rafael masuk kedalam rumahnya setelah harris benar-benar pergi.

“De itu lo pacaran sama harris dari kapan?”.

“Kepo lo bang!” pergi mendahului abangnya.

Rafa pergi untuk menganti pakaiannya, badannya juga terasa sangat gatal.
Kamar berdominasi berwarna putih, foto-foto keluarga yang mengantung di tembok menjadi hiasan kamarnya, ada beberapa piagam pengharagaan, piala-piala yang tersusun rapih di kamar.

Ia memilih rebahan di kasur kesayangannya ketimbang untuk mandi terlebih dahulu.

“Uh, cepek banget sih hari ini”.

Matanya terasa begitu sangat berat, ia tidur-tiduran.

Sedangkan kakaknya sedari tadi ia teriak-teriak untuk masuk kekamar adik bungsunya itu.

“Rafaa!”.

“Buka pintunya abang mau masuk!”.

“Ih ko lo bolot sih!”.

“Abang cuma mau pinjem hp lo buat hotspots” terkekeh sendiri “Ya elah lo lagi mandi?”.

“Ya Ampun Rei ada apa sih mamah dengerin dari tadi kamu teriak-teriak mulu kenapa?”.

“Ini mah si rafa, rei teriak-teriakin ngk nyawut-nyawut dari tadi”.

“Ya Ampun!” terkejut dan menutup mulutnya.

“Kenapa mah?” mengagkat satu alisnya.

“Masakan mamah. Mamah lupa rei” berlari ke arah dapur.

Rei kira adik bungsunya kenapa-kenapa ternyata mamahnya lupa mematikan kompornya di dapur.

Rei pergi mencari kunci cadangan kamarnya rafa di lantai bawah, tempat menyimpan semua kunci-kunci rumah, setelah ketemu kunci yang ia cari ia pergi ke kamarnya rafa ia membuka pintu kamar adik tersayangnya dengan hati-hati takut-takut adiknya marah.

Ternyata orang yang ia teriak-teriaki dari tadi orangnya sedang tertidur nyenyak, pantas saja ia bolot orang tidur. Tujuan rei ia lah meminjam ponsel milik adiknya ia mencari di tas dan jaket adiknya dan rei menemukannya ternyata tergeletak di meja belajar.

“De, abang pinjem hp kau buat hotspot yak!” pelan.

“Iya bang ambil aja” jawab sendiri.

“Emang lo adek abang terbaik dah”.

Pergi meninggalkan kamar rafa, ia pergi ke kamarnya sendiri tepat di sebelahnya. Lantai atas memang di desain untuk kamar-kamar. Seperti kamar rafa, kamar Rafael, kamar mamahnya dan ruangan keluarga untuk kumpul-kumpul.

Sedangkan di lantai bawah, Depan ruang tamu, ruang tengah tempat nonton tv atau bisa di bilang tempat kumpul-kumpul dan lantai ruang kumpul lantai bawah lebih luas ketimbang atas, dan bagian belakang meja makan dan dapur jadi satu.

Rei mulai menyalakan data di ponselnya milik adiknya dan tidak lupa menyalakan hotspot.
Banyak sekali notif-notif yang masuk dari ponsel milik adiknya ini, banyak yang nge wa adiknya dari nomor-nomor baru dan dari grup-grup yang berjibun.

Ia tidak peduli karna adiknya saja tidak merespon mereka semua, jadi rei tidak begitu khawatir lagi karna adiknya masih bisa jaga diri takut-takut ada yang berbuat macem-macem.

Notif dari ponsel adiknya dari tadi terus saja berbunyi, sampai mengangu dirinya yang sedang asik main PUBG, ia langsung memode silent posel milik adiknya ini agar ia tidak tergangu.

Rafa terbangun dari tidurnya, jam sudah menunjukan pukul 15:00 WIB, ternyata ia tertidur cukup lama dua jam—an, ia langsung bergegas untuk mandi dan makan siang ia lupa makan karna ia tertidur.

DAFA RAFA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang