♥Dafa Rafa #18♥

12.2K 197 2
                                    

Rafa ia sudah bertunagan dengan dafa 3 bulan yang lalu, yang hanya di hadiri dengan kerabat dekat saja, rafa pun menerima lamaran dafa ya karna sebenarnya patah hati yang di alaminya dengan harris harus membuat rafa menerima dafa, sebenarnya rafa sangat tidak suka dipaksa tapi mau gimana lagi tidak ada pilihan lain atau pun cara yang lainnya.

Rafa pun lulus dengan nilai terbaik di sekolahannya, percaya tidak percaya ia termasuk 5 terbaik di sekolahannya karna ia mendapatkan nilai yang cukup bagus, abi dan mamahnya tidak percaya jika rafa mendapatkan nilai yang sangat bagus, pasalnya ia tidak pernah ingin bimbel dan di rumah pun ia jarang sekali terlihat sedang belajar yang hanya ia lakukan ia lah memainkan ponselnya saja setiap harinya.

Abangnya pun tidak percaya saat gurunya memanggil 5 terbaik untuk maju ke podium, pasalnya adiknya di suruh belajar saja tidak mau apalagi bimbel, rei berfikir gurunya salah atau yang lainnya.

Menahan rafa"Dek?, itu gurunya salah kali?". Ujar rei.

"Apaan sih bang, itu nama rafa abang lupa nama panjang rafa ya?".

"Gue ga mimpikan?".

"Ga" rafa memcubit pipi abangnya.

Rafa dan kelima teman-temannya maju ke podium, semuanya bertepuk tangan dengan sangat gemuruh.

Rafa menghampiri kedua orang tuanya dan abang yang terlihat kebingungan.

"Kalian kenapa sih? Masih ga percaya?". Rafa menunjukan piangam,ijazah dan raportnya kepada abinya.

"Abi bangga sama kamu". Memeluk putri bungsunya.

"Mamah juga". Semuanya berpelukan.

"Permisi" ujar seseorang.

Abi mamah abang dan rafa melepaskan pelukannya dan melihat ternyata suara itu milik dafa, dia datang ke acara graduationnya rafa, rafa berfikir dia tidak akan datang rafa bisa memakluminya karna mungkin banyak tugas-tugas penting di rumah sakit.

"Selamat" menggulurkan tangan sambil memberikan bunga dan boneka.

"Terimakasih".

Setelah acaranya selesai rafa foto bersama dengan keluarga dan ia juga di paksa foto berdua dengan dafa itu adalah hal yang paling malas tapi mau gimana lagi ia tidak mau membuat Abi dan mamahnya kecewa di acara spesial ini.

Foto bersama dengan teman-teman keluarga itu adalah hal yang sangat menyenangkan sekali, dafgam pun datang entah ia bersama dengan seseorang kata dafa prempuan itu adalah pacarnya.

"Selamat, lanjut di mana nanti?". Dafgam ia sedang bertanya apa ia sedang meledekinya sekarang.

"Lanjut di ranjang" berbisik ke telinga dafgam

Lanjut"Puas lo!" ketus rafa.

"Ya elah gue bercanda lo mah serius banget dah" tertawa. "Nih" menyodorkan bunga dan ada selembaran kertas di dalamnya.

"Dari siapa?". Tanya rafa.

"Baca aja!".

Rafa memberikan semua bunga-bunga dan boneka yang ada di tangan kepada dafa, pasalnya ia yang berada di sampingnya sekarang, Abi mamah dan abangnya sedang bertanya kepada gurunya untuk menjelaskan apa semua itu bener atau keliru.

Rafa membuka kertas yang ada di dalamnya.

Teruntuk rafa yang paling aku sayang.

Selamat graduation, Maaf ga bisa dateng tapi aku nitip ini ke dafgam.

Gimana?

Maksutnya gimana kabar kamu? Apa kamu udah bahagia?

Maaf sekali lagi, aku ga bisa move on dari kamu tapi kayanya kamu bisa move on dari aku, aku cuma mau bilang aku akan tetep sayang sama kamu selamanya.

Jangan lupa datang ke acara graduation aku, aku mau jelasin yang harus di jelasin. Aku ga mau putus dari kamu.

Walaupun kita ga pernah ketemu berbulan-bulan aku masih bisa maklumi semua itu karna kita berada di posisi yang sama-sama sibuk.

Aku tunggu kamu....

Salam

Muhammad harris seotja tri rasyha

Rafa meremas kertas itu, rafa ia sudah bisa melupakan harris, tapi kenapa ia harus datang kembali.

"Dari siapa?" tanya dafa.

"Bukan siapa-siapa" pergi membuang bunga dan kertas itu kedalam tong sampah. Ternyata dafa mengikutinya dari belakang.

"Kenapa di buang?".

"Bukan urusan lo!".

"Ya udah gue cuma tanya baik-baik tapi lo malah gitu".

Abinya pun datang di susul dengan mamahnya dan abangnya.

"Kalian belum balik?".

"Belum".

"Ya sudah mari kita makan dikeluar" ujar abi.

"Ya udah biar rafa sama abi". Ujar rafa

"Kamu sama dafa lah".

"Ga apa-apa om kalo rafa tidak mau dengan saya biar saya sendiri saja dan nanti menyusul di belakang saja dan biarkan rafa bersama dengan om".

"Ga, biar rafa sama kamu".

★★★

Semuanya sibuk dengan makanannya masing-masing, tidak ada obrolan sama sekali.

Setelah semua habis banyak yang akan di tanyakan tentang rafa.

"Fa, abi mau tanya sama kamu".

"Tanya aja".

"Kamu kaliatan jarang belajar dan kamu juga di suruh bimbel ga mau, tapi kenapa kamu bisa masuk 5 terbaik, Apa kamu nyontek?". Tanya spontan abinya.

Tertawa "Abi yang bener aja, masa rafa nyontek ya kali lagian belum tentu jawaban bener, rafa belajar online sebelum kelas Xll".

"Oh gitu, pantesan kamu main hp mulu di kira kamu lagi apa ternyata kamu belajar".

"Kenapa ga bilang abang?".

"Bilang kalo lo udah bimbel".

"Ngapain".

"Ga apa-apa" tertawa.

"Terus kapan kalian melangsungkan pernikahan?" tanya mamahnya.

Rafa dan dafa pun tersedak semuanya menyodorkan minuman.

"Mah, rafa aja baru lulus kenapa buru-buru?".

"Bukan buru-buru tapi emangkan semuanya udah direncanain dari awal".

"Saya mah terserah om sama aja tante" ujar dafa dengan tersenyum.





Tbc.

Assalamualaikum temen-temen.

Gimana apa masih setia nungguin kelanjutannya apa biasa aja?

Jangan lupa vote dan komen.

Owh iya kalo kalian komen sebanyak-banyaknya aku bakalan tampilin castnya lohh. Mau gaaa hayooo.

Makannya koment supaya aku tambah semangat lagi ngetiknya....

DAFA RAFA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang