♥Dafa Rafa #41♥

6K 159 71
                                    

“Rafa”

“Rafaa?”.

“Mah pah, kalian jangan salah paham”. Ujar harris.

“Kalian berdua? Apa yang sudah kalian lakukan? Rafa bukannya kamu sudah menikah? Dan kamu juga sudah mempunyai anak? Ibu macam apa kamu ini”ujar tante astri. Melihat kamar harris berantakan.

“Mah, biar harris jelasin. Harris yang sudah bawa rafa kabur. Semalam harris ngelakuin kejahatan lagi harris yang nyulik anaknya rafa, tapi disana ada polisi entah siapa yang lapor polisi itu, harris bawa rafa kabur sampe sin”.

Akbar menampar putranya, ya karna harris tidak pernah jera melakukan kejahatan sudah beberapa kali harris dapat panggilan dari kantor polisi entah itu kasus pencopetan, tauran dan bahkan kakak iparnya juga melaporkannya ke polisi karna sudah melakukan tindak kejahatan. Entah sudah berapa banyak uang yang ia habiskan untuk menebus harris. Tapi masih ada tuntutan lagi yang belum di cabut kakak iparnya itu ya karna harris terjerat pencobaan pembunuhan terhadap rafa.

Tapi saat untuk tamparan kedua rafa maju paling depan ya itulah tamparan mulus tepat pipi rafa.

Plak. Rasanya panas perih baru pertama kali rafa dapat tamparan dari orang. Bekas tangannya pun membekas dipipi rafa.

“Rafa! Lo gila ngapain lo ngebelain gua!” bentak harris.

“Om, dengan om ngelakuin kaya gini apa anak om bakalan berubah? Sekalipun om pukul dia tampar dia sekalipun dengan om kaya gini itu ga akan buat orang jera yang ada orang itu akan melakukan lagi, kalo semuanya bisa dibicarakan dengan baik-baik kekerasan juga gabakalan terjadi”. Ujar rafa.

“Jangan nasehatin saya! Saya tau betul yang terbaik buat anak saya! Lagian semua yang terjadi semuanya itu gara-gara kamu! Kamu yang sudah buat anak saya berubah!”. bentak akbar. Rafa sangat takut di bentak tapi ia mencoba untuk kuat.

“Pah sudah. Jangan bentak rafa! Kalo papah bentak rafa papah berurusan sama harris!”. Ujar harris

“Semejak kamu kenal rafa kamu sudah berani melawan papah!”.

“Bawa rafa pergi!" ujar astri. Sambil menenangkan akbar, karna astri tau watak suaminya ketika sudah marah besar pasti sulit dikendalikan.

“Om, saya bakalan bilang ke papah untuk cabut semua tuntutan harris, dan saya yakin setelah saya berbicara baik-baik dengan harris ia pasti mengerti dan ia akan berubah”. Ujar rafa sebelum ia pergi.

Tangan rafa terus di gengam oleh harris tangannya tidak di lepaskan, ia naik bus untuk pergi kejakarta. Sekitar 2 jam lebih mereka sampai dirumah tapi tidak ada siapa-siapa, ponsel rafa tadinya mati tapi saat ia menyalakannya batrai ponselnya ternyata terisi penuh pasti harris yang sudah mengisi batrai ponselnya.

Rafa melihat satu pesan wa masuk, dafgam mengirimkan alamat rumah sakit tempat dafa di bawa. Harris dan rafa menuju rumah sakit menggunakan mobil yang di pesan secara online.

“Lo belum makan apa-apa dari pagi sampe sekarang lo ga laper?”. Tanya harris. Rafa mengeleng cepat “Sekarang sudah jam 5 gua takut asam lambung lo naik”.

“Lo juga belum makan apa-apa” mencoba melepaskan tangannya.

“Gini aja, nanti kalau sudah sampai rumah sakit gua lepasin dan gua gabisa ngengam tangan lo lagi, ini untuk yang terakhir kalinya”.

Ketika sudah sampai rumah sakit harris melepaskan tangannya, rafa berlarian menuju ruangan dafa. Saat membuka pintu kedua orang tua dafa ada dan kedua orang tua rafa ada semuanya kumpul disana, semuanya terkejut saat melihat rafa datang bersama dengan harris.

DAFA RAFA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang