♥Dafa Rafa #17♥

12.3K 205 1
                                    

Tips move on rafa adalah mengikhlaskan.
Sekarang rafa sudah seperti biasa kembali tidak seperti kemarin yang rapuh.

Sebenarnya sekolah sudah bebas dari hari senin tapi rafa rajin pergi kesekolah meskipun itu tidak kbm, besok adalah hari minggu di mana rafa akan di lamar oleh seseorang yang ia tidak sukai.

Pulang sekolah rafa ingin sekali tidak pulang kerumah hari ini sampai dengan besok.
Rafa malas untuk pulang kerumah.

Dari jauh terlihat seseorang mengenakan baju dengan sangat rapih dan mobil sport berwarna merah, seseorang itu tengah berdiri di samping mobil itu. Seperti sedang menunggu seseorang, rafa kenal dengan seseorang yang tengah berdiri, dia adalah dafa calon suaminya nanti.

Rafa bingung ia harus bagaimana, jika ia tidak menghampirinya maka ia akan mencari-cari rafa dan akan berkata kalau rafa adalah calon istrinya ke semua orang yang lalu lalang rafa tidak bisa membayangkan itu semua, bagaimana nasibnya nanti pasti ia akan di tertawakan dan jadi bahan bulyan semua orang nanti.

Dengan berat hati rafa menghampiri dafa itu.

“Lo ngapain ke sini?” tanya langsung.

Tersenyum “Saya di suruh jemput kamu kesekolah”.

“Gue bisa pulang sendiri!, mendingan lo balik!”.

“Ya sudah kalo kamu tidak mau pulang dengan saya, yang penting saya sudah melaksanakan tugas saya, kamu pulang hati-hati”. Menggelus rambut rafa.

Menghentakan kakinya“Ko lo nyebelein banget sih jadi orang!”.

“Kan kamu yang bilang sendiri kalo kamu bisa pulang sendiri”.

Rafa masuk kedalam mobil dafa, dafa itu orang yang sangat menyebalkan sekali bukannya di bujuk ini malah di biarkan begitu saja.

Tersenyum “Katanya bisa pulang sendiri?”.

Dengan reflexs rafa mencubit pinggang dafa“Ihh ngeselin banget sih lo jadi orang!”.

“Aww sakit.....saya minta maaf ya talong lepas cubitannya” memohon.

“Payah gitu doang sakit!” ledek rafa “buruan jalan!”.

“Kemana?”

“Pulang lah!”.

Dafa melajukan mobilnya dengan kecepatan normal, sebelumnya rafa tidak tau kalau ia akan di bawa kesebuah tempat favorit dafa, sepanjang perjalan hening menyelimuti keduanya tidak ada percakapan sama sekali, dan rafa ia sibuk dengan ponselnya entah ia sedang apa tapi sangat fokus sekali dengan ponselnya sambil menggunakan headset dan dafa pun fokus menyetir mobilnya.

Melepaskan headset“Perasaan rumah gue ke sekolah ga jauh—jauh banget dah tapi kenapa   lama banget dah” menolah ke arah dafa “Eh bentar ini bukan jalan rumah gue! Lo mau bawa gue kemana?!”.

“Ketemat yang enak” jawabnya dengan fokus menyetir saja.

“Eh serius om!”.

Dengan sangat terkejut dafa ngerem dadakan sehingga hampir saja membuat rafa terbentur dashboard, tapi tangan dafa buru—buru menahan bahu rafa agar tidak terbentur.

“Lo gila yah!”.

“Lo mau bikin gue mati muda!”.

“Ih pegang—pegang lagi kurang ajar banget sih lo jadi orang!”.

“Pertama lo jangan panggil gue om dan gue ga mungkin bikin lo mati!”

“Yang kedua jangan panggil gue kurang ajar karna gue udah sopan sama lo dari tadi tapi lo yang kurang ajar lagian kalo ga gue pegangin tuh bahunya nanti lo kebentur dashboard”.

Rafa terdiam saat menedegarkan setiap tutur kata dari dafa, ternyata dafa tidak seperti apa yang ia fikirkan, orangnya yang sangat kaku atau yang gimana—gimana.

“Lo kenapa? Tadi ngomel—ngomel sekarang lo malah diem?!”.

“Eh eh ko lo malah di tekuk mukanya?”.

“Eh gue ga bermaksud gitu”.

“Kenapa lo bentak—betak gue! Lo jahat banget sih! Jadi orang!” meningikan suaranya. Padahal yang lebih marah adalah rafa sedangkan dafa ia berusaha menahan emosinya.

“Terus lo juga panggil gue lo aneh banget! Tadi kaku kaya kanebo kering!”.

“Ya gue ga betah aja sama lo karna lo ngomong bahasa kasar mulu sedangkan gue sopan sama lo! Tapi lo ga ngerti itu!” dafa menunjuk kearah luar dan rafa pun melihat itu“Liat jangan mikir yang ga ga soal gue”.

Sebelumnya rafa tidak pernah melihat tempat wisata bagus seperti ini sebelumnya dan ia tidak pernah kesini sama sekali “Ya udah gue minta maap, ya udah gue lo aja gue suka lagian kalo saya anda kaku banget”.

Rafa dan dafa pun turun mereka duduk di sebuah kafe yang di kelilingi dengan peggunugan yang sangat indah. Dan dafa memesan banyak sekali makanan.

“Gimana sama tempat? Lo pernah kesini?”.

Rafa mengeleng cepat “Jadi lo belum pernah kesini?”.

“Ga gue ga boleh kemana-mana sama abi gue di suruh belajar”.

“Bagus”.

“Apa yang bagus gila lo!”.

Kali ini wajah dafa berubah sangat serius “Lo yakin mau nikah sama gue? Apa lo udah siap jadi istri gua? Tapi gue ga cinta sama lo gimana!”.

“Lo pikir gue mau nikah sama lo ya kali sama om om, ya menurut lo gue cinta? Ga lah!”.

“Terus soal besok?”.

“Gatau” sambil memakan makananya.

“Ehh serius anak kecil!”. Tanya serius dafa.

“Ya ga ada cara lain ya cuma bisa di jalanin aja!”. Santainya.

“Ya mau gimana lagi! Tapi lo jangan pernah nyentuh gue apa lagi lo jatuh cinta sama gue” lanjutnya.

“Lo yakin?” tanya dafa.

“Iya tapi lo harus inget kata—kata gue tadi lo jangan pernah ngapa—ngapain gue apa lagi lo jatuh cinta sama gue inget itu!”.

“Harus jaga jarak aman”.










Tbc.

Selamat siang para silent raedrs😂

Aku upload lagi nihhh jangan lupa vote yah

DAFA RAFA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang