♥Dafa Rafa #20♥

14K 208 1
                                    

Sejak tadi siang ponsel rafa terus saja berdering, tapi rafa sungkan untuk melihat siapa yang mengirimkan pesan dan yang menelfonnya dari tadi.

Rafa fokus dengan televisinya yang menayangkan film Disney,  rafa engan untuk melihat ponselnya sama sekali.

“Siapa sih gangu aja nih orang dari tadi”. Berdecih.

Dengan sangat kesal akhirnya rafa pergi menggambil ponselnya yang berada di samping televisi, rafa terkejut ternyata yang menelfonnya adalah harris, 115 panggilan tak terjawab dan 50 pesan masuk.

Rafa mencoba melihat isi pesan yang harris kirimkan itu.

Harris!

Rafa
Rafa
Rafa
Kamu dimana kalo bisa aku pengen ketemu kamu di tempat terakhir kita ketemu.
Aku tunggu sekarang.

Hanya itu saja isi pesannya tapi banyak sekali yang ia kirimkan, rafa engan untuk pergi tapi hatinya berniat untuk menghampiri harris. Pesan itu di kirim terakhir sekitar jam 12:40 sedangkan sekarang sudah jam 19:20.

Rafa bergegas mengganti pakaiannya. Sebelumnya rafa sudah memesan ojek online untuk mengantarkan rafa di tempat terakhir ia bertemu dengan harris. Rafa hanya mengambil kardigan dan tas saja. Ia tau kalau harris sudah menunggunya sangat lama.

“Loh loh rafa kamu mau kemana? Ini sudah malam ga baik, kamu sebentar lagi mau menikah kamu ga boleh pergi kemana-mana”. Ujar mamahnya setelah rafa turun dari tangga.

“Ga bakalan lama ko mah, cuma sebentar”. Berlari keluar. Untung saja tukang ojolnya sudah datang jadi rafa bisa langsung pergi.

“Rafa ih ya ampun!”.

Mamahnya bingung harus bagaimana, tanpa berfikir panjang ia menelfonnya Dafa.

‘Assalamualaikum, daf kamu dimana sekarang?’.

Waalaikumsalam, saya lagi di jalan ada apa yah tan?’.

‘Rafa’

‘Rafa tadi dia pergi dari rumah buru—buru tante ga tau dia pergi kemana, kamu bisa bantu tante, tante khawatir takut dia kenapa-kenapa?’.

Aduh tan saya ga tau dia pergi kemana gps yang saya pasang mati, tapi saya akan cari lagi lokasinya’.

‘Ya udah tante mohon sama kamu ya’.

‘ya tan, tante ga usah khawatir rafa pasti akan baik-baik saja’

‘ya sudah Assalamualaikum’.

‘Waalaikumsalam, kamu hati —hati di jalan’. Dafa menganguk tanpa sadar, mamahnya rafa tidak akan liat anggukan dari dafa. Yang benar saja. Kecuali video call.

Tukang ojol itu menyodorkan helm.

“Mba sesuai dengan aplikasikan?”.

“Iya”.

Untung rafa ingat kalau ia sudah mematikan gpsnya, kalau tidak pasti dafa akan menyusulnya.

★★★

Rafa masuk ke loby apertement berlari, ia bergegas naik lift supaya lebih cepat, rafa masih ingat sekali tempatnya padahal ia baru pertama kali.

DAFA RAFA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang