♥Dafa Rafa #31♥

12.9K 184 2
                                    

Keluarga dafa dan kaluarga rafa sekarang sudah tau kalau rafa sekarang ia sedang mengandung.

Bunda atau mamah biasanya selalu datang saat dafa sudah pergi kerumah sakit, mereka datang biasanya untuk beres-beres rumahnya, karna di hamil pertama rafa, rafa selalu merasa lemas, tidak kuat mengerjakan apa-apa.

Pagi ini ia selalu muntah-muntah, kepalanya juga pusing.

“Yang, kamu minum dulu obatnya biar ga mual”.

“Ga mau”.

“Tapi?”. Dafa mencoba sabar menghadapi setiap perubahan sikap rafa, karna namanya hamil terlalu sensitif.

“Yang, kamu belum mandi yah? Bau tau, terus kamu juga ga pernah cukur kumis kamu apa ih dasar jorok kamu tuh”.

“Lah aku mandi tadi, sabunan 5 kali itu pun kamu yang minta masa masih bau juga sih, ini kumis juga bukannya seminggu yang lalu kamu juga cukurin, lagian numbuhnya sedikit ini yang”.

“Ih kamu tuh jorok tau ga”. Rafa mengajak dafa kekamar mandi untuk mencukur kumis yang numbuh sedikit.

dafa merasa sangat senang, karna mulai dari sabun mandi sampai baju pun rafa yang menyiapkan dan memperhatikannya yang cocok untuk dafa, dafa tidak merasa sangat terganggu sama sekali malah ia sangat suka karna rafa sangat perhatian dan menggurus dafa dengan sangat baik, tetapi ya itu rafa susah ditebak.

“Nah, kalo ginikan tambah ganteng”

“Makasih, istriku” mencium pipi rafa.

“Yang”.

“Aku pengen rujak yang pedes banget”.

“Sekarang?”.

“Iya masa besok, owh iya ajak dafgam juga yah lama juga ga ketemu dia”.

“Lagi sibuk yang, dia kan kuliah”

“Belum juga ditelfon”.

‘Hallo gam?’.

‘Ia bang, ada apa?’

‘Lo dimana?’

‘Gue lagi jalan, mau ke apertement lo sama papah bunda’.

‘Owh ya udah’

“Apa kata dafgam? Yang”.

“Lagi dijalan”.

Sekitar 10 menit dafgam dan kedua orang tuanya dafa pun datang mereka banyak sekali membawa sayuran makanan.

“Assalamualaikum”.

“Waalaikumsalam, bunda”. Mencium punggung tangan bunda dan papahnya.

“Dimana istri kamu?”. Tanya bundanya.

“Ya ampun bun, orang mah tanya dulu anaknya malah tanya istrinya”.

“Kamu mah ga penting” memberikan dua kantung belanjaan kepada dafa.

“Ih bunda”.

“Sabar ya makalum lagi seneng” ujar papahnya.

“Iya pah”.

Dafa dafgam dan papahnya menghampiri rafa dan bundanya yang sedang bertanya-tanya tentang keadaan rafa.

“Gini nih kalo bunda ketemu sama rafa ga inget sama anaknya sendiri” ujar dafa.

“Apaan sih kamu tuh, ini itu urusan prempuan jadi jangan ikut campur” ujarnya.

“Okok dafa ga ikut-ikutan”. Manaruh sayur-sayuran dikalkas.

DAFA RAFA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang