♥DafaRafa #13♥

13.4K 178 2
                                    

“Bang, gue balik ya udah pagi juga”. Menguncangkan tubuh rafael.

“Mmm, emang sekarang jam berapa?”.

“Jam 5”.

“Ya udah lo ati-ati di jalan”.

Rafa ia semalam tidur di kamar mamahnya dan abinya ia tidur di kamarnya.
Ia melihat harris yang sudah rapih entah mau pergi kemana.

“Ris lo mau kemana?”.

“Eh fa, lo udah bangun?”.

“Iya. Sekalian solat subuh, lo ngk jawab pertanyaan gue, lo mau kemana?”.

“Gue mau pulang, nanti gue kesini lagi sekalian jemput lo sekolah”.

“Baru juga jam 5, lo mandi aja di sini nanti tuh di rumah lo tinggal pake seragam lo aja, apa kalo gk lo suruh dafgam bawain baju sekolah lo aja sama bawain mata pelajaran aja, jadi lo kesekolahanya langsung aja dari rumah biar ga bulak-balik”.

“Oh ya udah, nanti gue suruh dafgam bawain baju sama buku gue aja”. Tersenyum “Lo mau kemana?”.

“Mau tidur lagi lumayan lah 30 menit, gue masih ngantuk”.

“Dasar kebo” mengacak-acak rambut rafa.

“Ih harris!”.

★★★

Dafgam mendapatkan pesan dari harris, tidak biasanya ia mengirimkan pesan di pagi—pagi buta biasanya ia selalu menelfon.

Harris

Gam, lo bisa ga bawain baju gue sama buku gue, gue ngk balik ke apertement abang lo, gue nginep di rumah rafa semalem, jadi tolong ya lo bawain biar gue gk bulak balik.

Satu pesan masuk dari harris, itu yang membuat dafgam timbul pertanyaan-pertanyaan yang ia ingin tanyakan kepada harris sekarang juga.

Apa semalam rafa kabur karna menemui harris?, apa mereka tidur bersama?, banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang tidak masuk akal dari dafgam, tidak mungkin lah rafa memberikan itu kepada harris, rafa adalah prempuan baik-baik, seandai harris tau kalau rafa adalah calon istrinya dafa entah gimana perasaan harris nanti kalau ia tau.

Sekitar jam 6 pagi dafgam ia sudah siap untuk berangkat ke sekolah, dafgam sengaja ia berangkat pagi-pagi sekali karna ia harus ke apertement milik abangnya dulu mengambil buku pelajaran harris dan seragam sekolahnya.

“Gam pagi amat lo berangkat? Mau kemana dulu? Jemput pacar?”. Tanya dafa.

“Sotoy lo!”.

“Bilangin sama bunda gue berangkat”.

“Iya hati-hati di jalan”. Dafgam mencium punggung tangan dafa. “Jangan ngebut-ngebut bawa motornya, inget tinggal ngitung beberapaa hari lagi lo ujian”.

“Lo juga sama tinggal 13 hari lagi lo mau lamaran” ledek dafgam.

Ah jika harus mengingat itu, dafa ia belum siap jika harus untuk menikah, ia masih menginginkan untuk kebebasan, dafa juga tidak mencintai rafa, pejodohan ini sangat terpaksa baginya.

Jika dafa bisa menolak perjodohan itu dafa ingin menolak saja, rafa juga ia sama tidak mau menikah di usia muda, pejalanannya pun sama masih panjang.

“Woy malah bengong lagi!,Mikirin apaan lo!”.

“Paan sih lo, dah sono berangkat”.

“Iya iya. Assalamualaikum”.

DAFA RAFA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang