♥DafaRafa #15♥

13K 207 1
                                    

“Uh raf, rame nih gimana? Emang ga malu tah ininya?”.

“Malu kenapa?”.

Rafa kenal dengan anak sma candrawasih, karna ia adalah seorang anak pramuka.

“Egi”. Teriak rafa di depan gerbang.

Yang di panggil pun menoleh dan menghampiri keluar gerbang. “Eh, Kak rafa?” menjabat tangan. “Ada apa? Mau ngasih surat ke kak harris?” tanyanya.

“Ga ko, lo tau harris dimana?”.

“Kak harris, barusan pergi katanya sih mau ngambil buku yang ketinggalan di apertementnya”.

“Lo tau alamatnya kan?”. Egi menganguk mengiyakan “Ya udah lo kirim alamat lewat wa aja”. Egi menganguk.

Setelah egi mengirimkan alamat apertement milik harris, rafa pergi dari sma candrawasih dan tidak lupa rafa berterima kasih karna egi telah memberikan alamatnya.

Sekitar 20 menit rafa dan abel sampai di tempat yang ia tuju.

“Lo yakin di sini alamatnya?”.

“Ia bener ko, mana mungkin egi ngasih alamat palsu”.

Rafa dan abel masuk kedalam lobi dan bertanya kepada respsionist, dan bener saja harris tinggal di apertement ini tapi bukan miliknya tapi milik abangnya dafgam.

Rafa dan abel pergi ke tempat apertement harris yang berada di lantai 4, tapi setelah ia sampai di depan pintu rafa mendengarkan seseorang yang berteriak-teriak dari dalam, suara seorang prempuan.

Rafa ingin sekali masuk dan melihat apa yang sebenarnya sedang terjadi, tapi pintu di kunci dari dalam, yang bisa rafa lakukan cuma bisa nunggu sampai orang yang di dalam keluar.

Sekitar 10 menit pintu masih belum di buka, dan 20 menit kemudian pintu di buka, keluarlah harris dengan membawa beberapa buku yang berada di tangannya, senyum rafa sangat merkah saat ia melihat harrisnya, pasalnya sudah 6 hari ia tidak melihat senyum orang yang ia sayang.

Tetapi senyum rafa perlahan pudar saat ia melihat seorang wanita berpakaian sama seperti harris, yang tepat berdiri di samping harris sambil mengenggam lengan harris.

“Rafa?” terkejut. Buru—buru harris melepaskan genggaman tangannya.

Rafa menapampar pipi harris dengan sangat kencang, sebenarnya rafa tidak berani melakukan ini tapi entah dorongan dari mana ia bisa melakukan semua itu terhadap harris.

Cairan liquid membasahi pipinya. “Brengsek! Saat gue udah bener—bener sama lo dan gue berharap lo jodoh gue suatu saat nanti, tapi apa! Orang yang gue harapkan dia lagi sama cewek lain di dalam apertement!”.

Harris mengelengkan kepala“Rafa ini ga seperti apa yang lo bayangin” memegang lengan rafa.

“Ga seperti apa yang gue bayangin?” berdecih “Kalian ribut di dalem teriak-teriak, gue denger semuanya! gue udah nungguin lo di sini 30 menit di depan pintu apertement lo!”

“Tapi apa pas pintu ini kebuka yang gue liat” tunjuk rafa ke prempuan yang berada di belakang harris“Lo gandengan tangan sama cewek itu maksud lo apa!? Owh Pantesan lo seminggu ini ga ada kabar jadi ini alesannya! Iya! Gue kira lo cowok yang gue cari, tapi nyatanya gue salah lo sama aja kaya yang lainnya brengsek!”.

Tunjuk rafa ke harris“Gue harap ini yang terakhir gue liat muka lo lagi! Dan jangan pernah lo muncul di depan gue!”.

Rafa pergi meninggalkan harris, baru beberapa langkah rafa berbalik “Semoga lo bahagia dengan apa yang lo miliki sekarang!”.

“Rafaaa lo harus dengerin penjelasan gue!”.

“Lo ga bisa putusin gue”. Teriak harris.

“Oh jadi ini! Lo selingkuhin gue iya!” Bentak cewek itu.

“Apaan sih lo! Gue ga pernah selingkuh! lo bukan pacar gue! pacar gue rafa, jadi lo jangan halu deh”. Bantak harris.

“Jadi lo selama seminggu ini lo angep gue apa!” tanya cewek itu.

“Lo cuma temen belajar gue doang! Ya karna pacar gue rafa, makanya jangan pernah di bawa sampe ke hati!”.

Harris pergi mengejar rafa yang sudah pergi, harris tidak mau melihat rafa menagis seperti tadi, harris harus menjelaskan yang sebenarnya ia tidak mau hubungannya dan rafa kandas begitu saja karna salah paham.

“Rafa!” teriak harris.

Harris melihat rafa yang tengah naik motor bersama dengan abel “Rafa! Lo harus dengerin dulu penjelasan gue!”. Harris berlari mengejar motor abel.

“Bel, ngebut!”.

“Tapi harris? Lo ga mau ngedengerin penjelasannya dulu?”.

“Gue bilang ngebut!”.

“Okok!”.

“Rafaaa”. Teriak harris.

“Arghhhhhhhh” harris menarik rambutnya dengan kedua lengannya. “Fa lo salah paham” lirihnya.

Tbc.

Yuhuuuuuuuuuu

Dafarafa Update lagi guysssss...
Jangan lupa baca yahh vote dan commet sebanyak-banyaknya.

Kalo ada yang mau di tanyakan silahkan di tanyakan selagi bertanya itu gratis guysss.

Sebelumnya saya berterimakasih yang sudah sempet—sempetin mau ngebaca ya guys.

Tunggu kelanjutannya ya guysssss.

DAFA RAFA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang