Rafa dan dafa ia sudah mengambil bajunya dirumah masing-masing, sekarang rafa dan dafa tengah membereskan apertement untuk tempat tinggal mereka.
“Lo mau pilih kamar yang mana?”. Tanya rafa.
“Maksutnya pilih kamar yang mana apa yah?” menautkan kedua alisnya.
“Iya lo mau pilih kamar yang mana? Sebelah kiri apa kanan? Lo kira kita tidurnya bareng? Ogah banget gue tidur sama lo yang suka tidur maen peluk—peluk aja! Kecuali ada orang tua kita baru tidur bareng”.
“Ko gitu”. Ujar dafa.
“Ya namanya di rumah gue ada mamah terus di rumah lo ada bunda jadi kita tidurnya bareng tapi kalo disini gue ga mau!”.
“Ya udah gue pilih kamar ini”. Lanjut rafa.
Rafa dan dafa sibuk membereskan semuanya, dari pagi sampai sore dan akhirnya selesai juga.
“Gue keluar bentar”.
“Lo mau kemana daf? Lo tinggalin gue sendirian disini?”. Teriak rafa.
Tapi dafa tidak mengubris sama sekali, entah dafa pergi kemana rafa tidak tau.
Rafa pergi mandi saja badannya terasa sangat gatal sekali. Sampai selesai mandi pun dafa tidak kunjung kembali.
“Assalamualaikum, bang?”.
Rafa pergi membukakan pintu siapa tau itu adalah dafa
“Waalaikumsalam, lo dafgam?”.
Dafgam main masuk—masuk aja nyelonong kedapur sambil membawa kantungan plastik.
“Woi ga sopan banget sih lo maen masuk—masuk aja kan gue ga ngijinin lo masuk!”.
“Ya elah gue tau lo pasti suruh gue masuk pasti” dengan pedenya.
“Dih padahal mau gue usir”. Ujar rafa.
“Jahat banget sih lo fa!, owh ya nih gue bawain nasi padang pasti kalian laper abis beres—beres”.
“Owh iya btw abang mana? Ko ga ada?”. Lanjutnya.
“Tau aja kalo gue lagi laper” membuka makanannya.“Gue ga tau”.
★★★
Dafa ia pergi ke warung makan yang tidak jauh dari apertementnya, dafa tau kalau rafa ia belum makan apa—apa dari tadi siang.
Ketika hendak kembali seorang wanita memanggilnya.
“Dafa”. Teriak seseorang.
Dafa mencari siapa yang memanggilnya ternyata......
“Dafa apa kabar”. Memeluknya.
Melepaskan pelukannya “Malu banyak orang, kabar aku baik”.
“Mau kemana?”. Tanya seseorang itu.
“Mau pulang”.
“Aku ikut ya?”.
Dafa berfikir seketika kalau ia membawa elma kerumah pasti rafa akan berfikir yang tidak—tidak soalnya, tapi kalau ia tidak mengijinkan elma ikut pasti ia juga akan kecewa.
“Ga usah”. Tolak dafa.
“Kenapa? Kita udah pacaran 3 tahun 2 bulan tapi kamu ga pernah ajak aku ke apertement kamu, apa lagi kerumah kamu lagi akhir—akhir ini”.

KAMU SEDANG MEMBACA
DAFA RAFA (Selesai)
Novela JuvenilRank # 1 watsy 5 oktober 2019 Rank #1 watsy 22 september 2019 Rank #1 watsy 3 Desember 2019 Rank #1 tenlove 22 februari 2020 Rank #2 perjodohan 6 maret 2020 Rank #1 rumit 2 april 2020 🗣 Cerita dewasa 📢untuk kalian-kalian yang masih di bawah umur 1...