Abel menepikan motornya di sebuah kedai yang menjual berbagai macam minum-minuman.
“Turun” titah abel.
“Lo ngapain sih berhenti di sini?!”.
“Ya elah gue mau beli minum yang seger—seger gitu, lo mau ga?”. Tawar abel. Abel tau kalau rafa putus dengan seseorang dia akan tidak mood melakukan segala hal tapi percayalah itu hanya sementara sifatnya.
“Udah lebih baik lo tenangin diri lo dulu terus kita ke sekolah ambil tas, terus pulang”.
Rafa turun dari atas motor milik abel dan masuk kedalam sebuah kedai membeli dua buah minuman, dan setelah selesai abel dan rafa ia pergi kesekolah untuk mengambil tasnya yang masih di sekolah.
Sekolah sudah sangat sepi tidak ada orang yang lalu lalang karna sudah jam 3, tetapi ketika hendak masuk kelas tangan rafa di tarik oleh seseorang dan membawanya ke toilet.
Abel jangan tanyakan dia, dia sedang menunggu di parkiran.
“Lepasin.....lepasin!”. Berusaha melepaskan cengkraman tangan pemuda yang di tutupi makser itu.
“Kurang ajar banget sih lo!”.
Rafa berhasil meloloskan diri tapi tangannya lebih dulu di cekal kembali.
“Lo siapa sih hah!”. Bentak rafa.
“Ini gue harris!”. Membuka masker yang menutupi wajahnya.
“Harris! Apa—apaan sih lo!, lo ga denger tadi siang gue bilang apa? Apa lo budek iya? Lo ngerti bahasa manusiakan?” melepaskan tangannya yang di gengam kuat harris.
“Fa, lo harus dengerin penjelasan gue dulu, seengaknya 5 menit aja!”.
“Penjelasaan apa lagi sih hah? Bukannya semuanya udah jelas”. Pergi meninggalkan harris yang terus saja melihat setiap langakah rafa.
Teriak harris “Fa, batu banget sih lo! Lo ga bisa menyimpulkan semuanya dengan apa yang lo liat karna apa yang lo liat ga sesuai apa yang lo pikirkan!”.
Berbalik“Ga sesuai tapi semuanya udah jelas! Seengaknya lo masih inget janji kita sebelum pacaran, gue paling ga suka ada orang ketiga di antara hubungan kita, apa pun alesanya gue ga mau denger sepatah kata pun dari mulut lo!”.
“Tapi fa! Sebentar aja!”.
Rafa tidak mengubris harris ia mengambil tasnya dan tas abel yang masih belum di ambil.
Rafa menuju parkiran wajahnya berubah sangat kesal tak kalah wajah abel kesal menunggu lama rafa yang tak kunjung datang sedari tadi.
“Lo ngambil tas apa pergi ke arab lama amat dah!”. Ketusnya.
“Gue ke Amerika!” naik ke atas motor abel “buruan jalan!”.
“Iya siap bubos!”. Ketus.
Abel mengantarkan rafa pulang kerumah, sebenarnya rafa ia tidak ingin pulang kerumah sekarang, tapi berhubung abel mengantarnya pulang mau tidak mau rafa pulang, rafa tidak suka berada di rumah semenjak masalah lamarannya dengan dafa, dan sudah tinggal besok lusa.
★★★
Malam ini rafa tidak bisa percaya kalau ia menagisi harris yang sudah selingkuh di belakang, padahal rafa selalu berdoa dan mengharapkan jika jodohnya nanti adalah harris, tapi semuanya sudah menjadi angan-angan belaka.
Terdengar suara ketukan pintu dari kamarnya rafa. Rafa menghapus air matanya.
“Siapa?”.
“Ini Abang, abang boleh masuk?”.
“Masuk aja”.
“Loh...loh kamu kenapa? Ko mata kamu merah begitu?”. Tanya abangnya.
“Ga apa—apa ko” alibinya “Ini tadi kelilipan ko”.
“Mmm, masa iya?”. Abangnya tidak percaya kalo adiknya tidak apa—apa.
Abangnya duduk di samping adiknya“Udah lo cerita sama abang, abang tau kalo lo pasti ada masalahkan?”.
“Cerita?”. Menaik turunkan alisnya.
“Apa soal lamaran? Iya? Ga apa—apa ko abang udah selidikin semuanya jadi in sya Allah Dafa emang terbaik buat lo ko”.
“Paan sih bang! Lo ngawur dah! Gaje lo!”.
“Lah terus lo mikirin apaan? Lo aja ga cerita sama gue gimana gue bisa tau masalah lo coba!”.
“Gimana gue bisa cerita, lo aja jarang pulang kerumah sekarang ” meninggikan suaranya “Owh iya ngomong—ngomong kapan lo pulang?”.
“Dari tadi sore”. Ketus “Lo sih di kamar melu! Jadi ga tau kan kalo abang pulang, ya udah lo cerita aja sama gue lo ada masalah apaan?”.
“Masalah cowo apa gimana nih?”. Lanjutnya.
Rafa memeluk abangnya dan menagis terisak“Harris bang......harris selingkuhin gue gue pergok mereka di dalam apertementnya”.
“Apa!? Lo ga ngawurkan? Ga baik nuduh orang yang ga—ga lo sendiri yang sakit hati”. Melepaskan rangkulan adik kesayangannya itu.
“Abang!!! Rafa ga nuduh tapi ini tuh fakta, rafa liat sendiri mereka berduaan tadi siang di apertement peganggan tangan pas keluar! Abang tau sendiri rafa paling ga suka di bohongin apa lagi di selingkuhin kaya gitu rafa ga suka!”.
“Tapi lo mau dengerin penjelasannya dulu ga?” tanya abangnya.
“Abang ko malah belain harris kek gitu sih! Bukan belain adiknya! Gimana sih tau ah mendingan lo pergi sekarang!”.
“Tapi se—enggaknya lo dengerin penjelasanya.
“Jyjyk gue!”.
“Ya udah ga sama harris masih ada dafa yang akan jadi imam lo nanti ko” ledek abangnya.
“Apaan sih!” rafa membanting pintu kamarnya dengan sangat keras.
Tbc.
Assalamualaikum temen—temen....
Jangan lupa vote yah dan commet sebanyak²nya.
Manusia tempatnya salah jadi monmaap kalo ada salah² kata yah guys....
See you... Byebye❤
KAMU SEDANG MEMBACA
DAFA RAFA (Selesai)
Novela JuvenilRank # 1 watsy 5 oktober 2019 Rank #1 watsy 22 september 2019 Rank #1 watsy 3 Desember 2019 Rank #1 tenlove 22 februari 2020 Rank #2 perjodohan 6 maret 2020 Rank #1 rumit 2 april 2020 🗣 Cerita dewasa 📢untuk kalian-kalian yang masih di bawah umur 1...